METODE DAN PENDEKATAN SEJARAH SERTA PENERAPANNYA DALAM STUDI ISLAM
Makalah
Disusun Guna Memenuhi
Tugas
Mata Kuliah : Metodologi Studi Islam
Dosen Pengampu : Nur Aris,M.Ag
Oleh :
Kelas/Semester : B/I1
1.
Awaliyatu Khoirunnisa’ (1420210056)
2.
Rissa Ayu Lestari (1420210057)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
NEGERI KUDUS
JURUSAN SYARI’AH DAN
EKONOMI ISLAM/ PRODI EKONOMI SYARIAH
2015
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah,
segala puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmatnya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
yang berjudul “ Metode dan Pendekatan
Sejarah serta Penerapannya dalam Studi Islam” Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Studi Islam.
shalawat dan salam
semoga tercurah keharibaan Nabi Muhammad SAW yang talah menjadi penerang dan
pemberi syafaat kepada umatnya.
Dengan selesainya
penyusunan dan penulisan Makala ini, penulis
mengucapan terima kasih kepada pihak pihak yang terkait.
Makalah ini, masih jauh dari kesempurnaan, maka untuk membenahinya
kami mengharap kritik dan saran dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap
semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak terutama bagi dunia pendidikan.
Kudus,
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pendekatan
kesejarahan ini amat dibutuhkan dalam memahami agama, karena agama itu sendiri
turun dalam situasi yang konkret bahkan berkaitan dengan kondisi social
kemasyarakatan.
Sejarah hanya sebagai metode
analisis atas dasar pemikiran bahwa sejarah dapat menyajikan gambaran tentang
unsure-unsur yang mendukung timbulnya suatu lembaga. Pendekatan sejarah
bertujuan untuk menentukan inti karakter agam dengan meneliti sumber klasik sebelum
dicapuri yang lain. Dalam menggunakan data historis maka akan dapat menyajikan
secara detail dari situasi sejarah tentang sebab akibat dari suatu persoalan
agama.
Melalui
pendekatan sejarah seseorang diajak menukik dari alam idealis ke alam yang
berssifat empiris dan mendunia. Dari keadaan ini seseorang akan melihat adanya
kesenjangan atau keselarasan antara yang terdapat dalam alam idealis dengan
yang ada di alam empiris dan historis. Dengan pendekatan historis ini,
masyarakat diharapkan mampu memahami nilai sejarah adanya agama islam. Sehingga
terbentuknya manusia yang sadar akan historitas keberadaan islam dan mampu
memahami nilai-nilai yang terkandung didalamnya.
Pendekatan sejarah adalah meninjau suatu permasalahan dari sudut
peninjauan sejarah, dan menjawab permasalahan, serta menganalisisnya dengan
menggunakan metode analisis sejarah. Menurut ilmu ini segala peristiwa dapat
dilacak dengan melihat kapan peristiwa itu terjadi, dimana, apa sebabnya, dan
siapa yang terlibat dalam peritiwa tersebut. Teori yang digunakan dalam
pendekatan sejarah ada 5 yaitu : Idealisme
approach, Reductionalist approach, Diakronik, Sinkronik, dan Teori. Dan
terdapat 5 metode dalam pendekatan sejarah yaitu : Pemilihan topik, Pengumpulan
sumber, Verifikasi, Interpretasi, Penulisan kesimpulan. Contoh penerapan
pendekatan historis atau sejarah dapat dilakukan pada studi sumber islam atau
studi Al-Qur’an maupun sunnah.
Seseorang ingin memahami Al-Qur’an
secara benar maka ia harus mempelajari sejarah turunnya Al-Qur’an atau
kejadian-kejadian yang mengiringinya turunnya Al-Qur’an, yang selanjutnya
disebut sebagai ilmu Asbabun Nuzul (ilmu tentang sebab-sebab turunnya
Al-Qur’an) yang pada intinya berisi sejarah turunnya ayat Al-Qur’an. Dengan
ilmu Asbabun Nuzul ini seseorang akan dapat mengetahui hikmah yang terkandung
dalam suatu ayat yang berkaitan dengan hukum tertentu dan ditujukan untuk
memelihara syariat dari kekeliruan dalam memeliharanya.
B. Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana
Pengertian pandekatan sejarah Dalam Studi Islam?
2.
Bagaimana
Metode dalam Pendekatan Sejarah ?
3.
Bagaimana
Penerapan dalam Studi Islam ?
C. Tujuan
Penulisan
1.
Mengetahui
Pengertian Pendekatan Sejarah dalam Studi Islam.
2.
Mengetahui
Metode dalam Pendekatan Sejarah.
3.
Mengetahui
Penerapan dalam Studi Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pendekatan Sejarah dalam Studi Islam
Pendekatan
adalah cara pandang atau paradigma yang terdapat dalam suatu bidang ilmu yang
selanjutnya digunakan dalam memahami agama.
Sejarah
(historis) berasal dari bahas arab syajarotun, yang berarti pohon. Dunia barat
mengenal dengan kata hisrie (Belanda) histoire (Prancis) history (Inggris).
Bahasa ini berasal dari kata istoria (Yunani) yang berarti masa lampau umat
manusia. Sejarah bisa dikatakan tarik yang berarti pemberitahuan waktu dan
kadang kala suatu masa / peristiwa.
Menurut
terminologis, historis adalah suatu ilmu yang didalamnya dibahas berbagai
peristiwa denggan memperhatikan unsur tempat, waktu, objek, latar belakang, dan
pelaku dari peristiwa tersebut.
Jadi
pendekatan historis adalah meninjau suatu permasalahan dari sudut peninjauan
sejarah, dan menjawab permasalahan, serta menganalisisnya dengan menggunakan
metode analisis sejarah.[1]
Sebagaimana
dikemukakan bahwa secara umum studi Islam bertujuan untuk menggali kembali
dasar-dasar dan pokok-pokok ajaran Islam sebagaimana yang pada dasarnya
bersifat hakiki, universal dan dinamis serta abadi (eternal), untuk dihadapkan atau dipertemukan dengan budaya dan
dunia modern, agar mampu memberikan alternatif pemecahan permasalahan yang
dihadapi oleh umat manusia pada umumya dan umat Islam pada khususnya. Dengan
tujuan tersebut, maka studi islam akan menggunakan cara pendekatan yang
sekiranya relevan.[2]
salah satunya yaitu dengan pendekatan
sejarah.
Sejarah
atau historis adalah suatu ilmu yang di dalamnya dibahas berbagai peristiwa
dengan memperhatikan unsur tempat, waktu, objek, latar belakang, dan pelaku
dari peristiwa tersebut. Menurut ilmu ini, segala peristiwa dapat dilacak
dengan melihat kapan peristiwa itu terjadi, di mana, apa sebabnya, siapa yang
terlibat dalam peristiwa tersebut.[3]
Dengan
pendekatan historis, yang dimaksud adalah meninjau suatu permasalahan dari
sudut tinjauan sejarah, dan mejawab permasalahan, serta menganalisisnya dengan
menggunakan metode analisis sejarah. Sejarah atau histori adalah studi yang
berhubungan dengan peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian masa lalu yang
menyangkut kejadian atau keadaan yang sebenarnya.[4]
B. Metode
dalam pendekatan sejarah
Dengan
pendekatan historis atau pendekatan sejarah ini, masyarakat diharapkan mampu
memahami nilai sejarah adanya agama Islam. Sehingga terbentuk manusia yang
sadar akan historisitas keberadaan islam dan mampu memahami nilia-nilai yang
terkandung didalamnya.
Dengan menggunakan pendekatan
sejarah ada lima teori yang bisa digunakan, yaitu :
1.
Idealisme approach adalah seorang peneliti yang
berusaha memahami dan menafsirkan fakta sejarah dengan mempercayai secara penuh
fakta yang ada tanpa keraguan.
2.
Reductionalist approach adalah seorang peneliti
yang berusaha memahami dan menafsirkan fakta sejarah dengan penuh keraguan.
3.
Diakronik adalah penelusuran sejarah dan
perkembangan satu fenomena yang sedang diteliti.
4.
Sinkronik adalah kontekstualisasi atau sosiologis
kehidupan yang mengitari fenomena yang sedang diteliti.
5.
Teori adalah penelitian yang menulusuri
latar belakang dan perkembangan fenomena yang lengkap dengan sejarah
sosio-historis dan nilai budaya yang mengitarinya.[5]
Menurut
kuntowijoyo dalam bukunya “pendekatan sejarah” pendekatan sejarah pada
hakikatnya merupakan upaya melihat masa lalu melalui masa kini. Berikut ini
metode pendekatan sejarah :
1.
Pemilihan
topik, pada konteks studi islam bisa
berarti pemilihan fenomena keislaman dan permasalahan keagamaan.
2.
Pengumpulan
sumber, seperti dokumen tertulis, artefak, sumber lisan, dll. Pada konteks
studi islam bisa berarti pengumpulan nash Al-Qur’an maupun sunnah yang
berkaitan dengan topik.
3.
Verifikasi,
pembuktian, kritik sejarah, keabsahan sumber, otentisitasnya, dll. Pada konteks
studi islam bisa berarti pembacaan asbabun nuzul maupun asbabul wurud nash yang
berkaitan dengan topik.
4.
Interpretasi,
analisa dan penafsiran. Penafsiran masalah topik.
5.
Penulisan
kesimpulan, hasil penafsiran untuk diterapkan.[6]
C. Penerapan
dalam studi islam
Melalui
pendekatan sejarah, seseorang diajak untuk memasuki keadaan sebenarnya, yang
sebenarnya berkaitan dengan penerapan suatu peristiwa. Disini seseorang tidak
akan memahami agama keluar dari konsep sejarahnya atauhistorisnya, karena
pemahaman yang demikian akan menyesatkan orang yang memahaminya.
Contoh
penerapan pendekatan historis atau sejarah dapat dilakukan pada studi sumber
islam atau studi Al-Qur’an maupun sunnah.
1.
Seseorang
ingin memahami Al-Qur’an secara benar maka ia harus mempelajari sejarah
turunnya Al-Qur’an atau kejadian-kejadian yang mengiringinya turunnya
Al-Qur’an, yang selanjutnya disebut sebagai ilmu Asbabun Nuzul (ilmu tentang
sebab-sebab turunnya Al-Qur’an) yang pada intinya berisi sejarah turunnya ayat
Al-Qur’an. Dengan ilmu Asbabun Nuzul ini seseorang akan dapat mengetahui hikmah
yang terkandung dalam suatu ayat yang berkaitan dengan hukum tertentu dan
ditujukan untuk memelihara syariat dari kekeliruan dalam memeliharanya.[7]
2.
Fenomena
orang mabuk shalat. Terhadap landasan normatif dalam Al-Qur’an “janganlah kamu
mendekati shalat, sedang kamu mabuk”. Melalui teks tersebut terdapat makna
bahwa jika seorang sedang mabuk janganlah ia shalat hingga ia sadar. Namun juga
berkesan bahwa di luar shalat boleh mabuk. Jelas keliru. Ayat tersebut mesti
dipahami melalui pendekatan historis asbabun nuzulnya. Ayat itu merupakan
rangkaian pengharaman khamr. Awalnya khamr hanya disebutkan banyak madharatnya
saja dibanding dengan manfaatnya. Lalu dipertegas oleh ayat di atas bahwa
jangalah shalat ketika mabuk dan diakhiri dengan pengharaman khamr di ayat
lain. Maka dengan pendekatan historis ayat, tidak aka nada misinterpretasi
makna dalam memahami sebuah ayat.
3.
Buku yang
paling awal di tulis oleh kaum muslimin adalah kitab Allah. Awalnya mereka
sempat ragu-ragu untuk menulisnya. Pembunuhan besar-besaran pada para penghafal
Al-Qur’an pada saat terjadinya perang riddah (perang melawan orang-orang
murtad) dan perang melawan nabi palsulah yang mebuat mereka menulis kitab
Allah. Hal itu di karenakan adanya rasa khawatir kitab Allah akan lenyap dan
dilupakan.
4.
Keraguan
yang lebih besar terjadi tatkala akan dilakukan menulisan hadits-hadits
Rasulullah. Hadits-hadits Rasulullah itu
tidak dituliskan karena khawatir tercampur baur dengan Al-Qur’an. Abu bakar
telah memerintahkan manusia saat ini untuk tidak meriwayatkan sesuatu dari
rasulullah. Umar kemudian melanjutkan tadisi Abu bakar. Penulisan hadits ini tidak
dimulai kecuali pada pertengahan abad ke-2 hijriyah atau pertengangahan abad
ke-8 masehi.[8]
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Sejarah atau historis adalah suatu ilmu yang di dalamnya dibahas
berbagai peristiwa dengan memperhatikan unsur tempat, waktu, objek, latar
belakang, dan pelaku dari peristiwa tersebut. Menurut ilmu ini, segala
peristiwa dapat dilacak dengan melihat kapan peristiwa itu terjadi, di mana,
apa sebabnya, siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut.
Dengan menggunakan pendekatan sejarah ada lima teori yang bisa
digunakan, yaitu : Idealisme approach,
Reductionalist approach, Diakronik, Sinkronik, dan Teori.
Menurut kuntowijoyo dalam bukunya “pendekatan sejarah” pendekatan
sejarah pada hakikatnya merupakan upaya melihat masa lalu melalui masa kini.
Berikut ini metode pendekatan sejarah : Pemilihan topik, Pengumpulan sumber,
Verifikasi, Interpretasi, analisa dan penafsiran, serta Penulisan kesimpulan.
Contoh penerapan pendekatan historis atau sejarah dapat dilakukan pada
studi sumber islam atau studi Al-Qur’an maupun sunnah. Misalnya, Seseorang
ingin memahami Al-Qur’an secara benar maka ia harus mempelajari sejarah
turunnya Al-Qur’an atau kejadian-kejadian yang mengiringinya turunnya
Al-Qur’an, yang selanjutnya disebut sebagai ilmu Asbabun Nuzul (ilmu tentang
sebab-sebab turunnya Al-Qur’an) yang pada intinya berisi sejarah turunnya ayat
Al-Qur’an. Dengan ilmu Asbabun Nuzul ini seseorang akan dapat mengetahui hikmah
yang terkandung dalam suatu ayat yang berkaitan dengan hukum tertentu dan
ditujukan untuk memelihara syariat dari kekeliruan dalam memeliharanya.
B. Saran
Saran dari makalah yang saya buat
semoga akan menjadikan manfaat bagi kita semua. Namun, penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih jauh dari sempurna. Banyak sekali kesalahan baik dari tulisan
maupun kata-katanya. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun.
DAFTAR PUSTAKA
Muhaimin, Kawasan dan Wawasan Studi Islam, Prenada Media: Jakarta.2005.
Nasution Khoirudin, Pengantar
Studi Islam,Yogyakarta.2009.
Nata
Abuddin, Metodologi Studi Islam, PT
RajaGrafindo Persada: Jakarta.2011.
No comments:
Post a Comment