Sunday, December 6, 2015

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN STP DAN MARKETING MIX

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN STP DAN MARKETING MIX
DALAM PRODUK KOPI SUSU KOPYOK
Disusun Guna Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester
Mata Kuliah : Menejemen Pemasaran
Dosen Pengampu : Ekawati Rahayu Ningsih, S.H, M.M

 








Disusun Oleh :
Nuril Maftukhan                     ( 1420210062 )
 


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan  hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, dimana secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan  pasar. Dalam era persaingan usaha yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan kompetisi dalam persaingan pasar akan memberikan perhatian penuh pada strategi pemasaran yang dijalankannya . Produk – produk yang dipasarkan dibuat melalui suatu proses yang berkualitas akan memiliki sejumlah keistimewaan yang mampu meningkatkan kepuasan konsumen atas penggunaan produk tersebut. Dengan demikian pelanggan mau dan rela untuk kembali menikmati apa yang ditawarkan oleh perusahaan dan menjadi pelanggan yang setia bagi perusahaan. Sedangkan untuk dapat mendistribusikan kualitas dibidang jasa merupakan hal yang tidak mudah. Oleh karena itu, dalam proses pendistribusian barang kepada konsumen harus ada perhatian penuh dari manajemen pemasaran paling atas hingga karyawan level bawah .
Salah satu masalah pokok yang menjadi kendala dalam pemasaran adalah banyaknya saingan didalam pasar itu sendiri baik dari produk sejenis maupun dari produk lain. Hal tersebut merupakan tanggung jawab besar yang harus dimenangkan oleh suatu perusahaan jika ingin tetap eksis didalam persaingan bisnis. Persaingan yang semakin tajam dan perubahan-perubahan yang terus terjadi harus dapat dijadikan pelajaran oleh manajemen pemasaran agar dapat secara proaktif mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi baik untuk masa sekarang dan akan datang.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana gambaran umum dari usaha Kopi Susu Kopyok?
2.      Bagaimana gambaran umum dari produk Kopi Susu Kopyok?
3.      Bagaiman analisis SWOT dalam usaha Kopi Susu Kopyok?
4.      Bagaiman upaya penciptaan nilai dalam usaha Kopi Susu Kopyok?
5.      Bagaimana strategi pemasaran ( segmentasi, targeting dan positioning ) dalam perusahaan Kopi Susu Kopyok?
6.      Bagaimana marketing mix 4P dalam perusahan Kopi Susu Kopyok?


















BAB II
LANDASAN TEORI
Strategi pemasaran produk mencakup segmentasi, targeting, positioning, dan marketing mix. Marketing mix sering pula disebut sebagai bauran pemasaran. Bauran pemasaran ini meliputi product, price, place dan promotion.
  1. Segmentasi
Segmentasi pasar adalah  proses pembagian pasar ke dalam subset pelanggan dengan kebutuhan yang sama dan mempunyai ciri – ciri yang dapat diarahkan atas tanggapan mereka sehingga dapat dilakukan cara – cara yang sama bagi produk tertentu yang ditawarkan termasuk program pemasarannya.
Dengan segmentasi pasar, suatu perusahaan dapat menentukan sasaran pasar yang ditetapkan atas dasar pilihan segmen pasar yang relatif menarik. Penetapan pilihan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan adanya potensial pasar dari alternative segmen- segmen pasar, tingkat pertumbuhan, intensitas persaingan dan factor lainnya. Di samping itu, perusahaan perlu mempertimbangkan misi dan kapabilitas perusahaan, agar mampu memenuhi keinginan pelanggan atas penyampaian atau penyerahan layanan produk bagi setiap segmen yang dipilih, terutama dalam pemilihan segmen pasar yang akan dilayani sebagai sasaran pasarnya.
Segmentasi pasar dilakukan untuk meletakan landasan kerja bagi perumusan pasar sasaran dan penetapan strategi positioning. Kajian dan wawasan pengetahuan harus digunakan dalam melakukan segmentasi segmentasi produk-pasar, agar dapat memberikan keunggulan bersaing. Dalam mencapai keunggulan bersaing, dilakukan indentifikasi kelompok yang dapat tanggap secara baik dapat menguntungkan atas upaya –  upaya pemasaran perusahaan.[1]
  1. Targeting
Target pasar adalah pasar yang hendak dilayani dalam menjual barang atau jasa, berdasarkan segmen yang telah ditetapkan . usaha usaha pemasaran selalu ditargetkan pada target pasar tertentu, yang merupakan kelompok individual atau organisasi yang memiliki karakteristik yang sama yang mungkin akan membeli produk tertentu.
Target pasar yang dapat dituju adalah berupa pasar yang sudah dilayani dan pasar potensial. Pasar yang sudah dilayani adalah pasar yang sudah memiliki kebutuhan, keinginan dan permintaan serta sudah pernah membeli barang atau jasa sebelumnya.[2]
Dalam pemilihan target pasar perlu mempertimbangkan hal – hal berikut :
1.      Sumber daya perusahaan
Sumber daya perusahaan yang kuat memungkinkan perusahaan untuk memilih strategi pembedaan maupun dengan strategi pembedaan.
2.      Variabilitas produk
Pemasaran tanpa perbedaan cocok untuk produk yang standart, missal  telur, gula, dll
3.      Tahapan produk dalam daur hidup
Produk pada tingkat kedewasaan dalam sirklus hidup produk lebih cocok menggunakan strategi kosentrasi, yaitu memilih salah satu target pasar.
4.      Variabilitas pasar
Jika selera pasar cenderung homogeny maka tanpa strategi tanpa pembedaan akan lebih tepat.
5.      Strategi pesaing
Jika pesaing menggunakan strategi tanpa pembedaan maka perusahaan akan lebih dihargai jika menggunakan strategi dengan pembedaan.[3]

  1. Positioning
Sedangkan arti dari positioning adalah melakukan tindakan mendisain penawaran serta citra perusahaan sehingga target perusahaan dapat mengetahui serta menilai kedudukan perusahaan disbanding pesaingnya. Jadi, positiong dilakukan dalam rangka mengetahui , jika dibandingkan dengan pesaing pesaing berada pada posisi yang mana dari perusahaan atau produk yang dijual.
Pada akhirnya akan dapat diperkirakan saat dinilai ada pada posisi pemimpin pasar (leader), penantang pasar ( challenger ), pengikut pasar ( follower ) atau barangkali tidak berani bersaing sehigga ada pada posisi penggarap ceruk pasar ( nicher ).[4]
Strategi pemposision dilakukan untuk memungkinkan pemasar mengambil suatu keunggulan dan cepat tanggap atas perbedaan, serta melakukan pemposisian tertentu atas barang dan jasa yang memenuhi hal yang lebih baik bagi pemenuhan kebutuhan konsumen pada satu atau lebih segmen.[5]
Strategi penentuan posisi dapat diketahui melalui :
1.      Menurut atribut produk : usaha memposisikan diri menurut atribut produknya.
2.      Menurut manfaat : usaha memposisikan produk sebagai pemimpin dalam suatu manfaat tertentu.
3.      Menurut harga atau kualitas : usaha memposisikan produk sebagai nilai terbaik.
4.      Menurut penggunaan atau penerapan : usaha untuk memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah penggunaan atau penerapan.
5.      Menurut pemakai : usaha memposisikan produknya sebagai yang terbaik untuk sejumlah kelompok pemakai.
6.      Menurut pesaing : memposisikan produk diri sebagai yang lebih baik dibandingkan pesaing utama.
7.      Menurut kategori produk : memposisikan diri sebagai pemimpin dalam suatu kategori produk.[6]

  1. Marketing mix ( 4P )
Marketing mix atau bauran pemasaran merupakan alat yang dapat dipergunakan oleh pengusaha untuk mempengaruhi konsumennya. Marketing mix juga lebih akrab dikenal sebagai 4P dalam pemasaran yaitu product, price, place, dan promotion.
1.      Product
Orang memenuhi kebutuhan dan keinginannya dengan barang dan jasa. Kita akan menggunakan istilah produk untuk mencakup keduanya. Produk didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan.[7]
Dalam strategi marketing mix, strategi produk merupakan unsure terpenting, karena dapat mempengaruhi strategi pemasaran yang lain. Pemilihan jenis produk yang akan dihasilkan dan dipasarkan akan menentukan kegiatan promosi yang dibutuhkan, serta penentuan harga dan cara penyalurannya.
Tujuan utama suatu strategi produk adalah untuk dapat mencapai sasaran pasar yang dituju dengan meningkatkan kemampuan bersaing atau mengatasi persaingan.
Pada hakikatnya, seseorang membeli suatu produk, bukanlah karena fisik produk yang fisik produk semata – mata, tetapi karena manfaat yang ditimbulkan dari produk yang dibelinya tersebut. Pada dasarnya produk yang dibeli konsumen itu dapat dibedakan atas tiga tingkatan, yaitu :
a.       Produk inti, yang merupakan inti dasar yang sesungguhnya dari produk yang ingin diperoleh atau didapatkan oleh seorang pembeli dari suatu produk tersebut.
b.      Foduk formal, yang merupakan bentuk, model, kualitas, merk dan kemasan yang menyertai produk tersebut.
c.       Produk tambahan, adalah tambahan produk formal dengan berbagai jasa yang menyertainya, seperti pasangan, pelayanan, pemeliharaan dan lainnya.[8]
2.      Price
a.       Pengertian price ( harga )
Harga merupakan satu – satunya unsur marketing mix yang meghasilkan penerimaan penjualan, sedangkan unsur lainnya hanya merupakan unsur biaya saja. Walaupun penetapan harga merupakan persoalan penting, masih banyak perusahaan yang kurang sempurna dalam menangani permasalahn penetapan harga tersebut. Oleh karena menghasilkan penerimaan penjualan, maka harga mempengaruhi tingkat penjualan, tingkat keuntungan, serta share pasar yang dapat dicapai oleh perusahaan. Penetapan harga mempengaruhi kemampuan bersaing perusahaan dan kemampuan perusahaan mempengaruhi konsumen.
b.      Faktor yang mempengaruhi penetapan harga
·         Secara langsung, adalah harga bahan baku, biaya produksi, biaya pemasaran, adanya peraturan pemerintah dan factor lainnya.
·         Secara tidak langsung, adalah harga produk sejenis yang dijual oleh para pesaing, pengaruh harga terhadap hubungan antara produk substansi dan produk komplementer, serta potongan untuk para penyalur dan konsumen.[9]
c.       Tujuan penetapan harga
Tujuan perusahaan merupakan dasar atau pedoman bagi perusahaan dalam menjalankan kegiatan pemasaran, termasuk kebijakan penetapan harga. Ada beberapa tujuan penetapan harga yang diambil, yaitu :
1). Memperoleh laba yang maksimum.
2). Mendapatkan share pasar tertentu.
3). Memerah pasar ( market skimming ).
4). Mencapai tingkat hasil penerimaan penjualan maksimum pada waktu itu.
5). Mencapai keuntungan yang ditargetkan.
6). Mempromosikan produk.[10]

3.      Place ( Tempat atau Distribusi )
Perusahaan haruslah menyebarkan barang – barangnya ke tempat konsumen itu berada. Hal ini merupakan tugas untuk mendistribusikan barangnya kepada konsumen. Untuk keperluan tersebut pengusaha dapat menggunakan berbagai bentuk saluran distribusi yang mungkin untuk dilakukannya. Adapun bentuk – bentuk saluran distribusi yang ada dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a.       Saluran distribusi langsung yaitu pengusaha berusaha berusaha untuk menyalurkan barang – barangnya yang dibeli oleh konsumen secara langsung ke tempat konsumen tinggal.[11]
b.      Saluran distribusi tidak langsung yaitu pengusaha menggunakan pihak luar ( penyalur ) untuk membantu menyalurkan produknya ke tangan konsumen. Dalam hal ini pengusaha dapat melakukan beberapa pilihan lagi yang meliputi tiga cara penyaluran tidak langsung, yaitu :
Ø  Saluran distribusi yang eksklusif yaitu perusahaan hanya menggunakan satu penyalur tunggal.
Ø  Saluran distribusi yang selektif yaitu pengusaha hanya menggunakan penyalur engan jumlah yang sedikit dan dengan syarat tertentu.
Ø  Saluran distribusi yang intensif yaitu pengusaha menggunakan penyalur yang sebanyak – banyaknya agar menjangkau konsumen secara luas.[12]

4.      Promotion
Kiat bauran pemasaran ke empat yaitu promosi yang didefinisikan sebagai kegiatan perusahaan untuk mengkomunikasikan produknya pada pasar sasaran. Promosi penjualan meliputi berbagai sarana promosi yang didesain untuk memotivasi respon pasar lebih awal. Aktivitas promosi penjualan dapat digunakan untuk mencapai tujuan. Tujuan dari promosi penjualan dapat disebutkan sebagai berikut :
a.       Mengidentifikasi dan menarik konsumen.
b.      Memperkenalkan produk baru.
c.       Meningkatkan jumlah konsumen untuk produk yang telah dikenal secara luas.
d.      Menginformasikan kepada konsumen tentang peningkatan kualitas produk.
e.       Mengajak konsumen untuk mendatangi toko tempat penjualan produk.
f.       Menstabilkan pola penjualan yang berfluktuasi.
g.      Meningkatkan persediaan bagi perantara.
h.      Mengimbangi upaya pemasaran pihak pesaing.
Strategi promosi dengan cara menjual dapat menjadikan konsumen yang tidak mengenal suatu produk berniat untuk mencobanya, dan dapat membujuknya untuk membeli. Dengan demikian fungsi promosi adalah untuk memprospek seseorang unuk menjadi konsumen (pull fungtion) bagi produk yang diciptakan.
Dalam promosi penjualan juga memerlukan sarana penunjang agar promosi berjalan sesuai tujuan awal diadakannya promosi. Beberapa sarana promosi yang bisa dipilih oleh perusahaan adalah sebagai berikut :
a.       Advertising
b.      Sales promotion
c.       Direct marketing
d.      Public relation and publicity
e.       Personal salling[13]
BAB III
PEMBAHASAN

  1. Gambaran umum usaha Kopi Susu Kopyok
Awal mula berdirinya usaha yang bernama Kopi Susu Kopyok yang sesuai dengan nama produk yang dijual ini adalah untuk mengisi waktu luang sekaligus mencari uang tambahan oleh para pendirinya yang sekarang ini masih berstatus pegawai pada salah satu perusahaan swasta yang ada di kota Kudus.
Kopi susu Kopyok pada sekarang ini hanya melakukan usaha produksi pada hari minggu pagi memanfaatkan keramaian suasana car free day di alun-alun Kota kudus.
  1. Gambaran umum produk Kopi Susu Kopyok
 
Kopi Susu kopyok sendiri merupakan minuman yang terdiri dari kopi yang diatasnya dituangkan susu yang dikocok (kopyok) yang setelah itu pada permukaan atas susu dapat ditambahkan tulisan ataupun gambar sesuai dengan keinginan pelanggan.
 Kopi yang digunakan dapat berupa kopi biasa (original), cappuccino, dan sebagainya. Lalu susu yang digunakan adalah susu yang dapat mengembang pada saat dikocok seperti susu sapi murni atau susu bubuk. Sedangkan bahan yang digunakan untuk menggambar atau menulis adalah coklat cair.
C.    Analisis SWOT dari Kopi Susu Kopyok
1.      Strength
     Analisis SWOT yang pertama adalah kekuatan/ kelebihan. Yang menjadi kelebihan dari Kopi Susu Kopyok adalah produk yang unik serta belum adanya pesaing untuk daerah kota Kudus. Serta harga yang terjangkau dan lokasi yang mudah dicari juga menjadi kelebihan dari Kopi Susu Kopyok dan dapat menjadi modal tambahan untuk melebarkan sayap.


2.      Weakness
     Kelemahan dari Kopi Susu Kopyok adalah belum memiliki kedai atau warung sendiri yang memudahkan pelanggan mendapatkan produk Kopi Susu Kopyok, selain itu waktu berjualan yang hanya pada hari minggu pagi menyulitkan pelanggan jika ingin mendapatkan produk Kopi Susu Kopyok kembali.
3.      Opportunity
     Selanjutnya dari analisis SWOT adalah peluang. Belum adanya pesaing serta minat masyarakat terhadap produk Kopi Susu Kopyok dapat menjadi peluang besar untuk membesarkan nama produk sekaligus usaha ini.

4.      Threat
     Analisi SWOT yang terakhir adalah tantangan, munculnya para pesaing dalam usaha kopi susu ini dikhawatirkan akan mengganggu stabilitas usaha dan dapat mencuri pembeli yang sudah menjadi pelanggan dari Kopi Susu Kopyok.

D.    Upaya penciptaan nilai pelanggan dalam uasaha Kopi Susu Kopyok
           Kopi Susu Kopyok melakukan upaya dalam menciptakan nilai pelanggan yang pertama adalah kualitas. Kopi Susu Kopyok menggunakan bahan-bahan yang memiliki bahan yang memiliki kualitas seperti susu yang didapat dari pemerahan susu sapi Moeria. Sehingga didapatkan rasa yang terbaik dari produk Kopi Susu Kopyok.
           Kemudian yang kedua adalah pelayanan. Kopi Susu Kopyok mengutamakan pelayanan yang diberikan kepada konsumen mulai dari tutur kata, kesopanan, keramahan, pelayanan yang baik kepada pelanggan.
           Dan yang ketiga adalah harga (biaya).  Dalam hal harga Kopi Susu Kopyok mengenakan harga yang sangat terjangkau kepada pelanggan, karena kepuasan pelanggan merupakan hal yang sangat diperhatikan.

  1. Analisis produk Kopi Susu Kopyok
1.      Analisis STP produk Kopi susu Kopyok
a.       Segmentasi produk Kopi Susu Kopyok
Segmentasi produk Kopi Susu Kopyok mencakup dari segi usia maupun selera dan pendapatan. Dengan harga yang terjangkau dan trend minum kopi dikalangan masyarakat, serta cocok dengan lidah masyarakat Indonesia khsususnya Kudus sendiri membuat produsen yakin kalau produk ini akan banyak digemari pelanggan, apalagi produk ini dikemas dalam bentuk yang unik dan menarik bagi pelanggan.
1.      Segmentasi Demografis
Segmentasi demografis konsumen terdiri dari umur, jenis kelamin, pendapatan, agama, dan pendidikan. Produk Kopi Susu Kopyok ditujukan kepada seluruh masyarakat, baik anak – anak, remaja, dewasa maupun lansia, laki-laki maupun perempuan. Karena Kopi Susu Kopyok aman dikonsumsi berbagai kalangan.
2.      Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis ini mencakup wilayah, ukuran daerah, ukuran kota, dan kepadatan iklim. Produk yakult sangat cocok untuk berbagai iklim. Yakult sangat cocok diminum dingin saat musim kemarau atau cuaca sedang panas atau diminum hangat/panas saat musim hujan atau cuaca dingin.
3.      Segmentasi Psikologis
Segmentasi psikologis ini mencakup kelas social, gaya hidup, kepribadian, persepsi dan sikap. Produk Kopi Susu Kopyok ini sangat cocok untuk semua kalangan, baik itu kalangan menengah kebawah maupun kalangan menengah kebawah. Hal ini dikarenakan produk Kopi Susu Kopyok harganya yang  terjangkau.
b.      Targeting produk Kopi Susu Kopyok
Minuman Kopi Susu Kopyok  cocok untuk semua Kalangan apalagi yang gemar minum kopi dan suka mencari hal baru yang lain dari pada yang lain. Kopi Susu Kopyok mentargetkan produknya untuk semua umur dan semua kalangan terutama bagi masyarakat atau konsumen yang gemar minum kopi.
c.       Positioning produk Kopi Susu Kopyok
Biasanya produk seperti ini banyak diluar negeri dan itupun menggunakan alat atau mesin. Produk Kopi Susu Kopyok ini memposisikan dirinya sebagai pelopor minuman kopi susu yang menggabungkan unsur seni pertama di Kota Kudus yang menggunakan teknik manual.
2.      Analisis 4P (marketing mix) produk Kopi Susu Kopyok
a.       Product ( produk )
Produk Kopi Susu Kopyok diproduksi secara manual kemudian dikemas kedalam cup ukuran 150 ml. Produk ini bahan utamanya ialah kopi yang terdiri dari berbagai jenis kopi, kemudian dituang diatasnya susu yang telah dikocok terlebih dahulu dan terakhir dihias menggunakan coklat cair sesuai permintaan pembeli.
 Pembeli juga dapat memilih kopi ini dalam bentuk dingin atau hangat/panas sesuai keinginan pembeli.
b.      Price ( harga )
Salah satu dari bauran pemasaran yaitu harga. Setelah menetapkan produk selanjutnya perusahaan akan menetapkan harga untuk produk tersebut agar memiliki nilai jual atau nilai tukar. Kopi Susu Kopyok menetapkan harga berbeda-beda tergantung jenis kopi yng digunakan harganya berkisar antara Rp 5000 - Rp 7000 /cup.

c.       Place ( Tempat/ Distribusi )
Kopi Susu Kopyok sekarang ini hanya dipasarkan disekitar kota Kudus dikarenakan usaha ini baru didirikan. Juga produk ini hanya dibuat dan dijual pada hari minggu pagi bertempat di alun-alun kota Kudus dikarenakan usaha ini juga merupakan usaha sambilan dan digunakan untung mengisi waktu luang.
d.      Promotion ( promosi )
Bauran pemasaran yang keempat adalah promosi, ini sangat penting karena dalam proses ini perusahaan melakukan aktivitas untuk memperkenalkan produknya kepada masyarakat luas. Kopi Susu Kopyok mempromosikan produknya dengan cara promosi melalui media social, juga melalui system dari mulut-kemulut (word of mouth/WOM).











BAB IV
KESIMPULAN
  1. KESIMPULAN
Usaha ini memiliki prospek kedepan yang sangat menjanjikan dikarenakan masih belum adanya pesaing, namun kekurangan-kekurangan yang dimiliki oleh usaha ini seperti belum memiliki kedai atau warung sendiri dan waktu berjualan yang hanya pada hari minggu pagi dikhawatirkan membuat usaha ini sepi peminat.
Selain itu, kelebihan-kelebihan yang dimiliki, seperti harga yang terjangkau, unik, baru dikalangan masyarakat dan berkualitas diharapkan dapat menjadi cikal bakal dari dibukanya usahayang lebih besar lagi.













DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofyan 2002. Manajemen Pemasaran.  Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Assauri , Sofjan. 2012. Strategi Marketing. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada
Mubarok, Muhammad Husi. 2010. Pengantar Bisnis. Kudus : Nora Media Enterprise
Dr. Suliyanto. 2010. Studi Kelayakan Bisnis. Yogyakarta : CV Andi
Ningsih, Ekawati Rahayu. 2008. Manajemen Pemasaran. Kudus : STAIN KUDUS
Kotler, Plilip. 2000.  Manajemen Pemasaran di Indonesia.  Jakarta : Salemba Empat
Gitosudarmo, Indriyo. 1996. Pengantar Bisnis. Yogyakarta : BPFE



[1] Sofjan Assauri, Strategi Marketing, (Jakarta : PT Rajagrafindo Persada, 2012), hlm 39-40
[2] Muhammad Husi Mubarok, Pengantar Bisnis, (Kudus : Nora Media Enterprise, 2010), hlm. 149-151
[3] Dr. Suliyanto, Studi Kelayakan Bisnis, (Yogyakarta : CV Andi, 2010), hlm. 94-95
[4] Muhammad Husi Mubarok, op.cit, hlm. 151
[5] Sofjan Assauri, Op.cit, hlm. 62
[6] Dr. Suliyanto, op.cit, hlm. 96
[7] Plilip Kotler, Manajemen Pemasaran di Indonesia, ( Jakarta : Salemba Empat, 2000), hlm. 12
[8] Sofyan Assauri, Manajemen Pemasaran, ( Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 182-184
[9] Sofyan Assauri, Ibid, hlm. 202-203
[10] Sofyan Assauri, Ibid, hlm. 204-206
[11] Indriyo Gitosudarmo, Pengantar Bisnis, (Yogyakarta : BPFE, 1996), hlm. 199-200
[12] Ibid, hlm. 201-202
[13] Ekawati Rahayu Ningsih, Manajemen Pemasaran, (Kudus : STAIN KUDUS, 2008), hlm. 148-151

No comments:

Post a Comment