ANALISIS STRATEGI PEMASARAN STP DAN
MARKETING MIX
DALAM PRODUK KOPI SUSU KOPYOK
Disusun
Guna Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester
Mata
Kuliah : Menejemen Pemasaran
Dosen
Pengampu : Ekawati Rahayu Ningsih, S.H, M.M
Disusun
Oleh :
Nuril
Maftukhan (
1420210062
)
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
KUDUS
JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Pemasaran adalah
salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu
perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan
hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan karena pemasaran
merupakan salah satu kegiatan perusahaan, dimana secara langsung berhubungan
dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia
yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar. Dalam era persaingan usaha
yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap pelaku bisnis yang ingin
memenangkan kompetisi dalam persaingan pasar akan memberikan perhatian penuh
pada strategi pemasaran yang dijalankannya . Produk – produk yang dipasarkan
dibuat melalui suatu proses yang berkualitas akan memiliki sejumlah
keistimewaan yang mampu meningkatkan kepuasan konsumen atas penggunaan produk
tersebut. Dengan demikian pelanggan mau dan rela untuk kembali menikmati apa
yang ditawarkan oleh perusahaan dan menjadi pelanggan yang setia bagi
perusahaan. Sedangkan untuk dapat mendistribusikan kualitas dibidang jasa
merupakan hal yang tidak mudah. Oleh karena itu, dalam proses pendistribusian
barang kepada konsumen harus ada perhatian penuh dari manajemen pemasaran
paling atas hingga karyawan level bawah .
Salah satu masalah pokok yang menjadi kendala dalam
pemasaran adalah banyaknya saingan didalam pasar itu sendiri baik dari produk
sejenis maupun dari produk lain. Hal tersebut merupakan tanggung jawab besar
yang harus dimenangkan oleh suatu perusahaan jika ingin tetap eksis didalam
persaingan bisnis. Persaingan yang semakin tajam dan perubahan-perubahan yang
terus terjadi harus dapat dijadikan pelajaran oleh manajemen pemasaran agar
dapat secara proaktif mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi baik
untuk masa sekarang dan akan datang.
B. Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
gambaran umum dari usaha Kopi Susu Kopyok?
2. Bagaimana
gambaran umum dari produk Kopi Susu Kopyok?
3. Bagaiman
analisis SWOT dalam usaha Kopi Susu Kopyok?
4. Bagaiman
upaya penciptaan nilai dalam usaha Kopi Susu Kopyok?
5. Bagaimana
strategi pemasaran ( segmentasi, targeting dan positioning ) dalam perusahaan Kopi Susu Kopyok?
6. Bagaimana
marketing mix 4P dalam perusahan Kopi Susu Kopyok?
BAB
II
LANDASAN
TEORI
Strategi
pemasaran produk mencakup segmentasi, targeting, positioning, dan marketing
mix. Marketing mix sering pula disebut sebagai bauran pemasaran. Bauran
pemasaran ini meliputi product, price, place dan promotion.
- Segmentasi
Segmentasi pasar adalah proses pembagian pasar ke dalam subset
pelanggan dengan kebutuhan yang sama dan mempunyai ciri – ciri yang dapat
diarahkan atas tanggapan mereka sehingga dapat dilakukan cara – cara yang sama bagi
produk tertentu yang ditawarkan termasuk program pemasarannya.
Dengan segmentasi pasar, suatu perusahaan
dapat menentukan sasaran pasar yang ditetapkan atas dasar pilihan segmen pasar
yang relatif menarik. Penetapan pilihan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan
adanya potensial pasar dari alternative segmen- segmen pasar, tingkat
pertumbuhan, intensitas persaingan dan factor lainnya. Di samping itu,
perusahaan perlu mempertimbangkan misi dan kapabilitas perusahaan, agar mampu
memenuhi keinginan pelanggan atas penyampaian atau penyerahan layanan produk
bagi setiap segmen yang dipilih, terutama dalam pemilihan segmen pasar yang
akan dilayani sebagai sasaran pasarnya.
Segmentasi pasar dilakukan untuk meletakan
landasan kerja bagi perumusan pasar sasaran dan penetapan strategi positioning.
Kajian dan wawasan pengetahuan harus digunakan dalam melakukan segmentasi
segmentasi produk-pasar, agar dapat memberikan keunggulan bersaing. Dalam
mencapai keunggulan bersaing, dilakukan indentifikasi kelompok yang dapat
tanggap secara baik dapat menguntungkan atas upaya – upaya pemasaran perusahaan.[1]
- Targeting
Target pasar
adalah pasar yang hendak dilayani dalam menjual barang atau jasa, berdasarkan
segmen yang telah ditetapkan . usaha usaha pemasaran selalu ditargetkan pada
target pasar tertentu, yang merupakan kelompok individual atau organisasi yang
memiliki karakteristik yang sama yang mungkin akan membeli produk tertentu.
Target pasar yang
dapat dituju adalah berupa pasar yang sudah dilayani dan pasar potensial. Pasar
yang sudah dilayani adalah pasar yang sudah memiliki kebutuhan, keinginan dan
permintaan serta sudah pernah membeli barang atau jasa sebelumnya.[2]
Dalam pemilihan target pasar perlu
mempertimbangkan hal – hal berikut :
1. Sumber
daya perusahaan
Sumber daya perusahaan yang kuat
memungkinkan perusahaan untuk memilih strategi pembedaan maupun dengan strategi
pembedaan.
2. Variabilitas
produk
Pemasaran tanpa perbedaan cocok untuk
produk yang standart, missal telur,
gula, dll
3. Tahapan
produk dalam daur hidup
Produk pada tingkat kedewasaan dalam
sirklus hidup produk lebih cocok menggunakan strategi kosentrasi, yaitu memilih
salah satu target pasar.
4. Variabilitas
pasar
Jika selera pasar cenderung homogeny
maka tanpa strategi tanpa pembedaan akan lebih tepat.
5. Strategi
pesaing
Jika pesaing menggunakan strategi
tanpa pembedaan maka perusahaan akan lebih dihargai jika menggunakan strategi
dengan pembedaan.[3]
- Positioning
Sedangkan arti
dari positioning adalah melakukan tindakan mendisain penawaran serta citra
perusahaan sehingga target perusahaan dapat mengetahui serta menilai kedudukan
perusahaan disbanding pesaingnya. Jadi, positiong dilakukan dalam rangka
mengetahui , jika dibandingkan dengan pesaing pesaing berada pada posisi yang
mana dari perusahaan atau produk yang dijual.
Pada akhirnya akan dapat diperkirakan saat
dinilai ada pada posisi pemimpin pasar (leader), penantang pasar ( challenger
), pengikut pasar ( follower ) atau barangkali tidak berani bersaing sehigga
ada pada posisi penggarap ceruk pasar ( nicher ).[4]
Strategi pemposision dilakukan untuk
memungkinkan pemasar mengambil suatu keunggulan dan cepat tanggap atas
perbedaan, serta melakukan pemposisian tertentu atas barang dan jasa yang
memenuhi hal yang lebih baik bagi pemenuhan kebutuhan konsumen pada satu atau
lebih segmen.[5]
Strategi penentuan posisi dapat
diketahui melalui :
1. Menurut
atribut produk : usaha memposisikan diri menurut atribut produknya.
2. Menurut
manfaat : usaha memposisikan produk sebagai pemimpin dalam suatu manfaat
tertentu.
3. Menurut
harga atau kualitas : usaha memposisikan produk sebagai nilai terbaik.
4. Menurut
penggunaan atau penerapan : usaha untuk memposisikan produk sebagai yang
terbaik untuk sejumlah penggunaan atau penerapan.
5. Menurut
pemakai : usaha memposisikan produknya sebagai yang terbaik untuk sejumlah
kelompok pemakai.
6. Menurut
pesaing : memposisikan produk diri sebagai yang lebih baik dibandingkan pesaing
utama.
7. Menurut
kategori produk : memposisikan diri sebagai pemimpin dalam suatu kategori
produk.[6]
- Marketing
mix ( 4P )
Marketing
mix atau bauran pemasaran merupakan alat yang dapat dipergunakan oleh pengusaha
untuk mempengaruhi konsumennya. Marketing mix juga lebih akrab dikenal sebagai
4P dalam pemasaran yaitu product, price, place, dan promotion.
1. Product
Orang
memenuhi kebutuhan dan keinginannya dengan barang dan jasa. Kita akan
menggunakan istilah produk untuk mencakup keduanya. Produk didefinisikan
sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan.[7]
Dalam strategi marketing mix, strategi
produk merupakan unsure terpenting, karena dapat mempengaruhi strategi
pemasaran yang lain. Pemilihan jenis produk yang akan dihasilkan dan dipasarkan
akan menentukan kegiatan promosi yang dibutuhkan, serta penentuan harga dan
cara penyalurannya.
Tujuan utama suatu strategi produk adalah
untuk dapat mencapai sasaran pasar yang dituju dengan meningkatkan kemampuan
bersaing atau mengatasi persaingan.
Pada hakikatnya, seseorang membeli suatu
produk, bukanlah karena fisik produk yang fisik produk semata – mata, tetapi karena
manfaat yang ditimbulkan dari produk yang dibelinya tersebut. Pada dasarnya
produk yang dibeli konsumen itu dapat dibedakan atas tiga tingkatan, yaitu :
a. Produk
inti, yang merupakan inti dasar yang sesungguhnya dari produk yang ingin
diperoleh atau didapatkan oleh seorang pembeli dari suatu produk tersebut.
b. Foduk
formal, yang merupakan bentuk, model, kualitas, merk dan kemasan yang menyertai
produk tersebut.
c. Produk
tambahan, adalah tambahan produk formal dengan berbagai jasa yang menyertainya,
seperti pasangan, pelayanan, pemeliharaan dan lainnya.[8]
2. Price
a. Pengertian
price ( harga )
Harga merupakan satu – satunya unsur
marketing mix yang meghasilkan penerimaan penjualan, sedangkan unsur lainnya
hanya merupakan unsur biaya saja. Walaupun penetapan harga merupakan persoalan
penting, masih banyak perusahaan yang kurang sempurna dalam menangani
permasalahn penetapan harga tersebut. Oleh karena menghasilkan penerimaan
penjualan, maka harga mempengaruhi tingkat penjualan, tingkat keuntungan, serta
share pasar yang dapat dicapai oleh perusahaan. Penetapan harga mempengaruhi
kemampuan bersaing perusahaan dan kemampuan perusahaan mempengaruhi konsumen.
b. Faktor
yang mempengaruhi penetapan harga
·
Secara langsung,
adalah harga bahan baku, biaya produksi, biaya pemasaran, adanya peraturan
pemerintah dan factor lainnya.
·
Secara tidak
langsung, adalah harga produk sejenis yang dijual oleh para pesaing, pengaruh
harga terhadap hubungan antara produk substansi dan produk komplementer, serta
potongan untuk para penyalur dan konsumen.[9]
c. Tujuan
penetapan harga
Tujuan
perusahaan merupakan dasar atau pedoman bagi perusahaan dalam menjalankan
kegiatan pemasaran, termasuk kebijakan penetapan harga. Ada beberapa tujuan
penetapan harga yang diambil, yaitu :
1).
Memperoleh laba yang maksimum.
2).
Mendapatkan share pasar tertentu.
3).
Memerah pasar ( market skimming ).
4).
Mencapai tingkat hasil penerimaan penjualan maksimum pada waktu itu.
5).
Mencapai keuntungan yang ditargetkan.
6).
Mempromosikan produk.[10]
3. Place
( Tempat atau Distribusi )
Perusahaan haruslah menyebarkan barang –
barangnya ke tempat konsumen itu berada. Hal ini merupakan tugas untuk
mendistribusikan barangnya kepada konsumen. Untuk keperluan tersebut pengusaha
dapat menggunakan berbagai bentuk saluran distribusi yang mungkin untuk
dilakukannya. Adapun bentuk – bentuk saluran distribusi yang ada dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a. Saluran
distribusi langsung yaitu pengusaha berusaha berusaha untuk menyalurkan barang
– barangnya yang dibeli oleh konsumen secara langsung ke tempat konsumen
tinggal.[11]
b. Saluran
distribusi tidak langsung yaitu pengusaha menggunakan pihak luar ( penyalur )
untuk membantu menyalurkan produknya ke tangan konsumen. Dalam hal ini
pengusaha dapat melakukan beberapa pilihan lagi yang meliputi tiga cara
penyaluran tidak langsung, yaitu :
Ø Saluran
distribusi yang eksklusif yaitu perusahaan hanya menggunakan satu penyalur
tunggal.
Ø Saluran
distribusi yang selektif yaitu pengusaha hanya menggunakan penyalur engan
jumlah yang sedikit dan dengan syarat tertentu.
Ø Saluran
distribusi yang intensif yaitu pengusaha menggunakan penyalur yang sebanyak –
banyaknya agar menjangkau konsumen secara luas.[12]
4. Promotion
Kiat bauran pemasaran ke empat yaitu
promosi yang didefinisikan sebagai kegiatan perusahaan untuk mengkomunikasikan
produknya pada pasar sasaran. Promosi penjualan meliputi berbagai sarana
promosi yang didesain untuk memotivasi respon pasar lebih awal. Aktivitas
promosi penjualan dapat digunakan untuk mencapai tujuan. Tujuan dari promosi
penjualan dapat disebutkan sebagai berikut :
a. Mengidentifikasi
dan menarik konsumen.
b. Memperkenalkan
produk baru.
c. Meningkatkan
jumlah konsumen untuk produk yang telah dikenal secara luas.
d. Menginformasikan
kepada konsumen tentang peningkatan kualitas produk.
e. Mengajak
konsumen untuk mendatangi toko tempat penjualan produk.
f. Menstabilkan
pola penjualan yang berfluktuasi.
g. Meningkatkan
persediaan bagi perantara.
h. Mengimbangi
upaya pemasaran pihak pesaing.
Strategi promosi dengan cara menjual dapat
menjadikan konsumen yang tidak mengenal suatu produk berniat untuk mencobanya,
dan dapat membujuknya untuk membeli. Dengan demikian fungsi promosi adalah
untuk memprospek seseorang unuk menjadi konsumen (pull fungtion) bagi produk
yang diciptakan.
Dalam promosi penjualan juga memerlukan
sarana penunjang agar promosi berjalan sesuai tujuan awal diadakannya promosi.
Beberapa sarana promosi yang bisa dipilih oleh perusahaan adalah sebagai
berikut :
a. Advertising
b. Sales
promotion
c. Direct
marketing
d. Public
relation and publicity
e. Personal
salling[13]
BAB
III
PEMBAHASAN
- Gambaran
umum usaha Kopi Susu Kopyok
Awal mula berdirinya usaha yang bernama
Kopi Susu Kopyok yang sesuai dengan nama produk yang dijual ini adalah untuk
mengisi waktu luang sekaligus mencari uang tambahan oleh para pendirinya yang
sekarang ini masih berstatus pegawai pada salah satu perusahaan swasta yang ada
di kota Kudus.
Kopi susu Kopyok pada sekarang ini hanya
melakukan usaha produksi pada hari minggu pagi memanfaatkan keramaian suasana car
free day di alun-alun Kota kudus.
- Gambaran umum produk Kopi Susu
Kopyok
Kopi Susu kopyok
sendiri merupakan minuman yang terdiri dari kopi yang diatasnya dituangkan susu
yang dikocok (kopyok) yang setelah itu pada permukaan atas susu dapat
ditambahkan tulisan ataupun gambar sesuai dengan keinginan pelanggan.
Kopi yang digunakan
dapat berupa kopi biasa (original), cappuccino, dan sebagainya. Lalu susu yang
digunakan adalah susu yang dapat mengembang pada saat dikocok seperti susu sapi
murni atau susu bubuk. Sedangkan bahan yang digunakan untuk menggambar atau
menulis adalah coklat cair.
C. Analisis SWOT dari Kopi Susu Kopyok
1.
Strength
Analisis
SWOT yang pertama adalah kekuatan/ kelebihan. Yang menjadi kelebihan dari Kopi
Susu Kopyok adalah produk yang unik serta belum adanya pesaing untuk daerah
kota Kudus. Serta harga yang terjangkau dan lokasi yang mudah dicari juga
menjadi kelebihan dari Kopi Susu Kopyok dan dapat menjadi modal tambahan untuk
melebarkan sayap.
2.
Weakness
Kelemahan
dari Kopi Susu Kopyok adalah belum memiliki kedai atau warung sendiri yang
memudahkan pelanggan mendapatkan produk Kopi Susu Kopyok, selain itu waktu
berjualan yang hanya pada hari minggu pagi menyulitkan pelanggan jika ingin
mendapatkan produk Kopi Susu Kopyok kembali.
3.
Opportunity
Selanjutnya
dari analisis SWOT adalah peluang. Belum adanya pesaing serta minat masyarakat
terhadap produk Kopi Susu Kopyok dapat menjadi peluang besar untuk membesarkan
nama produk sekaligus usaha ini.
4.
Threat
Analisi
SWOT yang terakhir adalah tantangan, munculnya para pesaing dalam usaha kopi
susu ini dikhawatirkan akan mengganggu stabilitas usaha dan dapat mencuri
pembeli yang sudah menjadi pelanggan dari Kopi Susu Kopyok.
D. Upaya penciptaan nilai pelanggan
dalam uasaha Kopi Susu Kopyok
Kopi Susu Kopyok melakukan upaya dalam menciptakan nilai pelanggan
yang pertama adalah kualitas. Kopi Susu Kopyok menggunakan
bahan-bahan yang memiliki bahan yang memiliki kualitas seperti susu yang
didapat dari pemerahan susu sapi Moeria. Sehingga didapatkan rasa yang terbaik
dari produk Kopi Susu Kopyok.
Kemudian yang kedua
adalah pelayanan. Kopi
Susu Kopyok mengutamakan pelayanan yang
diberikan kepada konsumen mulai dari tutur kata, kesopanan, keramahan,
pelayanan yang baik kepada pelanggan.
Dan yang ketiga
adalah harga (biaya). Dalam hal harga Kopi Susu Kopyok mengenakan harga
yang sangat terjangkau kepada pelanggan, karena kepuasan pelanggan merupakan
hal yang sangat diperhatikan.
- Analisis produk Kopi Susu
Kopyok
1. Analisis STP produk Kopi susu Kopyok
a. Segmentasi produk Kopi Susu Kopyok
Segmentasi
produk Kopi Susu Kopyok mencakup dari segi usia maupun selera dan pendapatan.
Dengan harga yang terjangkau dan trend minum kopi dikalangan
masyarakat, serta cocok dengan lidah masyarakat Indonesia khsususnya Kudus
sendiri membuat produsen yakin kalau produk ini akan banyak digemari pelanggan,
apalagi produk ini dikemas dalam bentuk yang unik dan menarik bagi pelanggan.
1. Segmentasi Demografis
Segmentasi
demografis konsumen terdiri dari umur, jenis kelamin, pendapatan, agama, dan pendidikan.
Produk Kopi Susu Kopyok ditujukan kepada seluruh masyarakat, baik anak – anak,
remaja, dewasa maupun lansia, laki-laki maupun perempuan. Karena Kopi Susu
Kopyok aman dikonsumsi berbagai kalangan.
2. Segmentasi Geografis
Segmentasi
geografis ini mencakup wilayah, ukuran daerah, ukuran kota, dan kepadatan
iklim. Produk yakult sangat cocok untuk berbagai iklim. Yakult sangat cocok
diminum dingin saat musim kemarau atau cuaca sedang panas atau diminum hangat/panas
saat musim hujan atau cuaca dingin.
3. Segmentasi Psikologis
Segmentasi
psikologis ini mencakup kelas social, gaya hidup, kepribadian, persepsi dan
sikap. Produk Kopi Susu Kopyok ini sangat cocok untuk semua kalangan, baik itu
kalangan menengah kebawah maupun kalangan menengah kebawah. Hal ini dikarenakan
produk Kopi Susu Kopyok harganya yang terjangkau.
b. Targeting produk Kopi Susu Kopyok
Minuman
Kopi Susu Kopyok cocok untuk semua
Kalangan apalagi yang gemar minum kopi dan suka mencari hal baru yang lain dari
pada yang lain. Kopi Susu Kopyok mentargetkan produknya untuk semua umur dan
semua kalangan terutama bagi masyarakat atau konsumen yang gemar minum kopi.
c. Positioning produk Kopi Susu Kopyok
Biasanya
produk seperti ini banyak diluar negeri dan itupun menggunakan alat atau mesin.
Produk Kopi Susu Kopyok ini memposisikan dirinya sebagai pelopor minuman kopi
susu yang menggabungkan unsur seni pertama di Kota Kudus yang menggunakan
teknik manual.
2. Analisis
4P (marketing mix) produk Kopi
Susu Kopyok
a. Product
( produk )
Produk Kopi Susu Kopyok diproduksi secara
manual kemudian dikemas kedalam cup ukuran 150 ml. Produk ini bahan utamanya
ialah kopi yang terdiri dari berbagai jenis kopi, kemudian dituang diatasnya
susu yang telah dikocok terlebih dahulu dan terakhir dihias menggunakan coklat
cair sesuai permintaan pembeli.
Pembeli juga dapat memilih kopi ini dalam
bentuk dingin atau hangat/panas sesuai keinginan pembeli.
b. Price
( harga )
Salah satu dari bauran pemasaran yaitu
harga. Setelah menetapkan produk selanjutnya perusahaan akan menetapkan harga
untuk produk tersebut agar memiliki nilai jual atau nilai tukar. Kopi Susu Kopyok
menetapkan harga berbeda-beda tergantung jenis kopi yng digunakan harganya berkisar
antara Rp 5000 - Rp 7000 /cup.
c. Place
( Tempat/ Distribusi )
Kopi
Susu Kopyok sekarang ini hanya dipasarkan disekitar kota Kudus dikarenakan
usaha ini baru didirikan. Juga produk ini hanya dibuat dan dijual pada hari
minggu pagi bertempat di alun-alun kota Kudus dikarenakan usaha ini juga
merupakan usaha sambilan dan digunakan untung mengisi waktu luang.
d. Promotion ( promosi )
Bauran
pemasaran yang keempat adalah promosi, ini sangat penting karena dalam proses
ini perusahaan melakukan aktivitas untuk memperkenalkan produknya kepada
masyarakat luas. Kopi Susu Kopyok mempromosikan produknya dengan cara promosi
melalui media social, juga melalui system dari mulut-kemulut (word of
mouth/WOM).
BAB
IV
KESIMPULAN
- KESIMPULAN
Usaha ini memiliki prospek kedepan yang
sangat menjanjikan dikarenakan masih belum adanya pesaing, namun
kekurangan-kekurangan yang dimiliki oleh usaha ini seperti belum memiliki kedai atau warung
sendiri dan waktu berjualan yang hanya pada hari minggu pagi dikhawatirkan
membuat usaha ini sepi peminat.
Selain itu, kelebihan-kelebihan yang
dimiliki, seperti harga yang terjangkau, unik, baru dikalangan masyarakat dan
berkualitas diharapkan dapat menjadi cikal bakal dari dibukanya usahayang lebih
besar lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Assauri,
Sofyan 2002. Manajemen Pemasaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Assauri
, Sofjan. 2012. Strategi Marketing.
Jakarta : PT Rajagrafindo Persada
Mubarok,
Muhammad Husi. 2010. Pengantar Bisnis.
Kudus : Nora Media Enterprise
Dr.
Suliyanto. 2010. Studi Kelayakan Bisnis.
Yogyakarta : CV Andi
Ningsih,
Ekawati Rahayu. 2008. Manajemen Pemasaran.
Kudus : STAIN KUDUS
Kotler,
Plilip. 2000. Manajemen Pemasaran di Indonesia.
Jakarta : Salemba Empat
Gitosudarmo,
Indriyo. 1996. Pengantar Bisnis.
Yogyakarta : BPFE
[1]
Sofjan Assauri, Strategi Marketing, (Jakarta : PT Rajagrafindo Persada, 2012),
hlm 39-40
[2] Muhammad Husi Mubarok,
Pengantar Bisnis, (Kudus : Nora Media Enterprise, 2010), hlm. 149-151
[3] Dr. Suliyanto, Studi
Kelayakan Bisnis, (Yogyakarta : CV Andi, 2010), hlm. 94-95
[4]
Muhammad Husi Mubarok, op.cit, hlm. 151
[5]
Sofjan Assauri, Op.cit, hlm. 62
[6]
Dr. Suliyanto, op.cit, hlm. 96
[8] Sofyan Assauri,
Manajemen Pemasaran, ( Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 182-184
[10] Sofyan Assauri, Ibid,
hlm. 204-206
[11] Indriyo Gitosudarmo,
Pengantar Bisnis, (Yogyakarta : BPFE, 1996), hlm. 199-200
[13] Ekawati Rahayu
Ningsih, Manajemen Pemasaran, (Kudus : STAIN KUDUS, 2008), hlm. 148-151
No comments:
Post a Comment