AL QUR’AN dan AS SUNNAH
Sebagai
SUMBER PENGETAHUAN
Makalah
ini dibuat untuk memenuhi tugas
Mata
Kuliah : IAD, IBD dan ISD
Dosen
Pengampu : Aristoni SHi. MH
Disusun Oleh :
Luthfiyah Noor
Sa’adah (1420210061)
Lutfi
Zakaria (1420210064)
Iwan
Bachtiar Asrori (1420210076)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN SYARIAH / ES
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Islam merupakan agama rahmatan
lil’alamin. Al Qur’an dan As Sunnah yang di bawa oleh Rasulullah SAW,
menjadi penerang bagi setiap umat manusia. Di dalamnyaterdapat berbagai macam
aspek ilmu-ilmu, bukan hanya ilmu keislaman saja tetapi juga banyak teradapat
ilmu pengetahuan lainya, seperti ilmu alam, teknologi, sebagainya. Semakin
intensif manusia menggali Al Qur’an dan As Sunnah maka akan semakin banyak pula
isyarat keilmuan yang di dapatkan, sehinnga manusia dapat terlepas dari masa
kebodohan.
Sekiranya
Allah SWT tidak menurunkan Al Qur’an dan mengutus Rasulullah untuk menjadi guru
dan tauladan manusia, tentulah manusian akan terus berada dalam masa kebodohan
sepanjang masa. Walaupun otak adan akal manusia mungkin menghasilkan ilmu
pengetahuan, namun ada juga hal-hal yang tidak bias dijangkaunya, yaitu hal-hal
yang di luar akal pemikiran manusia.
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Al Qur’an dan
As sunnah?
2. Apa fungsi Al Qur’an dan As Sunnah sebagai sumber ilmu pengetahuan?
3. Apa saja bukti-bukti
kebenaran Al Qur’an?
4. Apa saja kandungan dalam Al Qur’an?
5. Apa saja macam-macam As Sunnah?
6. Apa saja bukti As sunnah sebagai sumber ilmu pengetahuan?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Al Qur’an dan as-sunnah
Menurut Manna Khalil Al-Qaththan, Al-Quran
secara etimologi, bearasal dari kata “qara’a,
yaqra-u, qira-atan, atau qur-anam”
yang berarti mengumpulkan (al-jam’u)
dan menghimpun (adh-dhommu) huruf
serta kata-kata dari satu bagian ke bagian lain secara teratur. Dikatakan Al-Quran
karena ia berisikan intisari semua kitabullah dan intisari dari ilmu
pengetahuan.[1]
Sedangkan dari segi istilah Al-Quran adalah firman Allah yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad SAW., dan bernilai ibadah bagi yang membacanya.[2]
Hadits atau sunnah adalah perkataan,
perbuatan dan pengakuan atau ketetapan
yang disandarkan kepada Rasullah SAW. Sedangkan menurut Al-Quran, sunnah
berarti syariat, hukum atau peraturan, dan pngertian sunnah menurut hadits
adalah kebiasaan, tradisi, jalan hidup, cara-cara dan kebiasaan.[3]
B.
Fungsi Al Qur’an dan assunah sebagai
sumber ilmu pengetahuan
Fungsi al-quran
1. Petunjuk bagi manusia.
Allah
Swt menurunkan Al-Quran sebagai petunjuk umat manusia.
2. Sumber pokok ajaran islam.
Fungsi
Al-Quran sebagai sumber ajaran islam sudah diyakini dan diakui kebenarannya
oleh segenap hukum islam. Adapun ajarannya meliputi persoalan kemanusiaan
secara umum seperti hukum, ibadah, ekonomi, politik, sosial, budaya,
pendidikan, ilmu pengetahuan dan seni.
3. Peringatan dan pelajaran bagi manusia
Dalam Al-Quran banyak
diterangkan tentang kisah para nabi dan umat terdahulu, baik umat yang taat
melaksanakan perintah Allah maupun mereka yang menentang dan mengingkari
ajaran-Nya. Bagi kita, umat yang akan datang
kemudian tentu harus pandai mengambil hikmah dan pelajaran dari kisah-kisah
yang diterangkan dalam Al-Quran.
4.
Sebagai
mukjizat Nabi Muhammad SAW
Turunnya
Al-Quran merupakan salah satu mukjizat yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW.[4]
Fungsi
Assunnah :
a.
Sebagai
pengukuh terhadap ayat-atyat Al-Quran.
b.
Sebagai
penjelasan terhadap maksud ayat-ayat Al-Qur-an.
c.
Menetapkan
hukum yang tidak disebutkan dalam alquran.[5]
Sunnah merupakan sumber
bagi dakwah dan bimbingan bagi seorang
muslim, sunnah juga merupakan sumber ilmu pengetahuan keagamaan, kemanusiaan
dan sosial yang dibutuhkan umat manusia untuk meluruskan jalan mereka,
membetulkan kesalahan mereka ataupun melengkapi kesalahan mereka.
Seperti alquran sunnah
juga mengandung informasi tentang beberapa hakikat yang berkaitan dengan
masalah-masalah ghaib. Sunnah juga memuat informasi tentang kejadian-kejadian
masa lalu, tentang awal penciptaan, tentangn rasul-rasul dan nabi-nabi yang
tidak mampu diliput oleh historigrafi konvensional dan perangkatnya.
Informasi-informasi sejarah masa lalu tersebut tidak diketahui kecuali dengan
melalui wahyu. Sunnah juga mengandung informasi-informasi tentang berbagai
peristiwa yang berkaitan dengan masa depan. Demikian juga dengan mengeni
hal-hal yang akan terjadi setelah hari kiamat.
Sebagai sumber ilmu
pengetahuan kedua, hadits atau sunnah telah menjadi faktor pendukung utama
kemajuan ilmu pendidikan. Banyak hadits yang berbicara tentang ilmu, terutama
ilmu pengetahuan.[6]
C. Bukti-butki
kebenaran alquran
Diantara
bukti kebenaran alquran adalah mukjizat alquran itu sendiri. Yang
dimaksud dengan mukjizat adalah sesuatu yang menjadikan manusia tidak mampu
menampilkan hal yang sama. Alquran menentang manusia dan jin untuk
menandinginya sekalipun hanya satu surat sampai muncul kesadaran mereka mengakui
kelemahan ketidakmampuannya.ketidakmampuan manusia membuat sesuatu yang sama
dengan Alquran menunjukkan bahwa Alquran adalah benar-benar wahyu Allah SWT.
Memang tujuan dari ‘ijaz
Alqur’an adalah untuk mnumbuhkan keyakinan pada manusia bahwa Alquran benar
wahyu Allah, sekaligus sebagai kebenaran Muhammad sebagai Rasulullah. Dengan
demikian, sasaran mukjizat Alquran adalah non muslim. Sedangkan bagi muslim,
kkaguman mereka terhadap Alquran menunjukkan adanya keistimewaan dalam alquran.[7]
D. Kandungan
dalam Alquran
Garis besar isi kandungan
dalam Alquran
1.
Masalah
kepercayaan (i’tiqadiyah), yang
berhubungan dengan rukun iman (iman kepada Allah, malaikat, kitabullah,
rasul-rasul, hari kebangkitan, dan takdir).
2.
Masalah
etika (khuluqiyah), berkaitan dengan
hal-hal yang dijadikan perhiasan bagi seseorang untu berbuat keutamaan dan
meninggalkan kehinaan.
3.
Masalah
perbuatan dan ucapan (amaliyah), yang
terbagi dalam dua macam, yaitu:
( 1 ) Masalah ibadah, yang berjaitan dengan rukun
Islam, nadzar, sumpah, dan ibadah-ibadah lain mengatur hubungan antara manusia
dan Allah SWT.
(
2 ) Masalah
muamalah, seperti akad, pembelanjaan, hukuman, jinayat dan sebagainya yang
mengatur hubungan manusia dengan manusia lain, baik perseorangan maupun
kelompok. Masalah muamalah ini berkembang menjadi tujuh bagian, yaitu masalah
individu (ahwalusy syahshiyah), masalah
perdata (madaniyah), masalah pidana (jinayah), masalah perundang-undangan (duturiyah), masalah hukum acara (mu’rafaat), masalah tetatanegaraan (duwaliyah), masalah ekonomi dan
keuangan (iqtishadiyah dan maliyah),[8]
E. Macam-macam
As-sunnah
Macam-macam hadist ada dua macam
yaitu hadist ditinjau dari kuantitas rawi dan hadist ditinjau dari kuantitas
rawi.
1). Hadist ditinjau dari kuantitas rawi
A).
Hadist Mutawatir
Hadist Mutawatir adalah hadist yang
diriwayatkan oleh sejumalah orang yang tidak terbatas jumlahnya, mulai dari
awal sanad sampai akhir sanad.
B). Hadist Ahad
Hadist ahad adalah hadist yang tidak
mencapai/belum memenuhi syarat-syarat derajat mutawatir.
2). Hadist
ditinjau dari kualitas rawi
A). Hadist shahih
Hadist
shahih adalah hadist yang bersambung sanad, dinukil oleh orang yang dhabith, ‘adil, tidak syadz
dan ‘ilat.
B). Hadist
Hasan
Hadist hasan adalah
Hadist yang hafalan penghafalanya tida sempurna. Bisa juga Hadist Hasan adlah
Hadist yang tidak memenuhi syarat-syarat hadist secara keseluruhan karena
periwayatan seluruhnya atau sebagianya lebih sedikit kekuatan dhabitnya
dibanding riwayat shahih.
C). Hadist
Dhoif
Hadist
Dhoif adalah Hadits yang tidak mempunyai persayratan hadist shahih ataupun
hadist hasan, baik secara sanad ataupun matannya.
F. Contoh bukti As-Sunah sebagai sumber ilmu
pengetahuan
1. Bintang-bintang dilangit
2. Pembelahan bulan
3. Siklus hujan
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
1.
Al-Quran
secara etimologi adalah mengumpulkan (al-jamu’) dan menghimpun (adh-dhommu)
huruf serta kata kata dari satu bagian kebagian lain secara teratur. As Sunnah
adalah perkataan, perbuatan, dan pengakuan atau ketetapan yang disnarkan kepada
Rasulullah SAW.
2.
Fungsi Al Qur’an dan As Sunnah sebagai sumber ilmu pengetahuan :
a. Fungsi Al Qur’an :
1). Petunjuk bagi manusia.
2). Sumber pokok ajaran Islam.
3). Peringatan dan pelajaran bagi manusia.
4). Sebagai mukjizat Nabi Muhammad SAW.
b. Fungsi As Sunnah :
1).
Sebagai pengukuh terhadap ayat ayat Al Qur’an.
2).
Sebagai penjelasan terhadap maksud ayat ayat Al Qur’an.
3).
Menetapkan hukum yang tidak ada dalam Al Qur’an.
3.
Bukti kebenaran Al Qur’an di antaranya adalah mukjizat Al Qur’an itu
sendiri.
4.
Kandungan dalam Al Qur’an :
a. Akidah
b. Ibadah
c. Akhlak
d. Hukum-hukum
e. Takdzir (peringatan)
f. Sejarah
g. Dorongan untuk berfikir
5.
Macam-macam As Sunnah
a. Hadits ditinjau dari kuantitas rawi :
1). Hadits Mutawatir
2). Hadist Ahad
b. Hadits ditinjau dari kualitas rawi :
1).
Hadits Shahih
2).
Hadits Hasan
3).
Hadits Dhoif
6.
Contoh bukti As Sunnah sebagai sumber ilmu pengetahuan :
a.
Bintang di langit.
b.
Pembelahan bulan.
c.
Siklus hujan.
DAFTAR PUSTAKA.
1. Manna Khalil Al-Qaththan, Mabahits fi ‘Ulum Al-Quran, Maktabah
Ma’arif, Riyadh, 1981
2. Drs.Munzier Suparta,MA,Ilmu Hadits, Rajawali pers, Jakarta, 1993
4. M. Alawi Al-Malik, Ilmu Ushul Hadis
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009)
5. Yusuf Al-Qaradhawy, As-Sunnah Sebagai Sumber
IPTEK dan Peradabab, ( Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1998)
6.
Abuddin
Nata, M.A, Al-quran dan Hadits, Rajawali pers, Jakarta, 1993
[1] . Manna Khalil Al-Qaththan, Mabahits fi ‘Ulum Al-Quran, Maktabah
Ma’arif, Riyadh, 1981, hlm. 20.
[2]. Rosihon Anwar, dkk, Pengantar Studi Islam, Pustaka Setia,
Bandung, hlm. 163.
[3]. Drs.Munzier Suparta,MA,Ilmu Hadits, Rajawali pers, Jakarta, 1993, hlm. 7.
[5] M. Alawi Al-Malik, Ilmu Ushul Hadis (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2009), hal 3-12
[6] Yusuf Al-Qaradhawy, As-Sunnah Sebagai Sumber IPTEK dan Peradabab, (
Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1998), hal 101-102
[7] Abuddin Nata, M.A, Al-quran dan Hadits, Rajawali pers, Jakarta, 1993,
hal 67
No comments:
Post a Comment