BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Ilmu ekonomi muncul seiring dengan diturunkannya manusia di bumi
ini dengan kebutuhan- kebutuhan manusia semakin tidak terbatas. Kebutuhan
manusia akan sumber daya alam, manusia juga mengenal bagaimana melakukan kegiatan
ekonomi. Pada dasarnya ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku
manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti dari masalah ekonomi
adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas
sebagai alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Meningkatnya kebutuhan
manusia sesuai dengan peradaban masa kini mengakibatkan sumber daya alam
semakin menipis. Kebutuhan ekonomi sama halnya dengan permintaan, permintaan
yang semakin meningkat namun persediaan barang atau jasa yang sedikit akan
mengakibatkan kelangkaan, ini mengakibatkan harga jual pun akan meningkat.
Pertama kita perlu mengetahui apa saja yang mempengaruhi permintaan komoditi
tertentu berikutnya baru kita dapat melihat bagaimana permintaan dapat menentukan
harga serta bagaimana sistem harga itu secara keseluruhan memungkinkan sistem
perekonomian bereaksi terhadap perubahan permintaan. Permintaan membantu kita
dalam memahami keberhasilan sistem harga dan juga kegagalannya.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana teori permintaan dan kurva permintaan?
2.
Bagaimana elastisitas permintaan?
3.
Bagaimana aplikasi teori permintaan?
BAB II
PEMBAHASAN
TEORI PERMINTAAN
Permintaan adalah keinginan yang disertai dengan kesediaan serta
kemampuan untuk membeli barang yang bersangkutan[1]
Teori Permintaan dan
Kurva Permintaan
Teori permintaan menerangkan tentang ciri hubungan anatara jumlah
permintaan dan harga. Berdasarkan ciri hubungan tantara permintaan dan harga
dapat dibuat grafik kurva permintaan. Analisis dalam bagian ini akan menenrangkan
ciri perhubungan anatar permintaan dan harga dan pembentukan kurva permintaan.
Beberapa Penentu Permintaan
Permintaan seseorang atau suatu masyarakat kepada sutu barang
ditentukan oleh banyak faktor. Diantaran faktor-faktor tersebut yang terpenting
adalah seperti yang dinyatakan dibawah ini :
1.
Harga barang itu
sendiri.
2. Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut.
3. Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat.
4. Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat.
5. Cita rasa masyarakat.
6. Jumlah penduduk.
7.
Ramalan mengenai
keadaan di massa yang akan datang.
Dalam analisis ekonomi dianggap bahwa permintaan suatu barang
terutama dipengaruhi oleh tingkat barangnya. Oleh sebab itu, dalam teori
permintaan yang terutama dianalisis adalah hubungan anatara jumlah permintaan
suatau barang dengan barang tersebut.
Dalam analisis tersebut diasumsikan bahwa “faktor-faktor lain tidak
mengalami perubahan” atau cateris peribus.
Tetapi dengan asumsi yang dinyatakan ini tidaklah berarti bahwa kita mengabaikan
faktor-faktor yang dianggap tetap tersebut. Setelah menganalisis bagaimana
permintaan suatu barang dipengaruhi oleh beberpa faktor lainnya.dengan demikian
dapatlah diketahui bagaimana permintaan terhadap suatu barang akan berubah
apabila- sebagai contoh, cita rasa atau pendapatan atau harga barang-barang
lain mengalami perubahan pula.[2]
Harga dan Permintaan
Hukum permintaan berbunyi “ makin renadh harga suatu barang maka
makin banyak permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga
barang makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut”
Harga menyebabkan para pembeli mencari barang lain yang dapat
digunakan sebagai pengganti terhadap barang yang mengalami kenaikan harga
tersebut. Sebaliknya, apabila harga turun maka orang mengurangi pembelian
terhadap harga barang lain yang sama jenisnya dan menambah pembelian terhadap
barang yang mengalami penurunan harga. Kenaikan harga mengakibatkan pendapatan
riil para pembeli berkurang. Pendapat yang merosot tersebut memaksa para pembeli
untuk mengurangi pembeliannya terhadap
berbagai jenis barang , terutama yang mengalami kenaikan harga.
Dalam menganalisis permintaan perlu didasari perbedaan antara dua
istilah berikut permintaan dan jumlah yang diminta. Apabila ahli ekonomi
mengatakan “permintaan” yang mereka maksudkan adalah keseluruhan dari kurva
permintaan. Sedangkan “jumlah barang yang diminta” yang dimaksudkan adalah
banyaknya permintaan pada suatu tingkat harga tertentu. [3]
Permintaan terhadap buku tulis pada berbagai tingkat harga.
Keadaan
|
Harga(Rupiah)
|
Jumlah yang diminta(unit)
|
P
|
5000
|
200
|
Q
|
4000
|
400
|
R
|
3000
|
600
|
S
|
2000
|
900
|
T
|
1000
|
1300
|


4



200 600 1000 1400
Disebutkan bahwa bentuk kurva permintaan
itu turun miring ke kanan adalah sebagai berikut:
a. kalau terjadi penutunan harga
1) mereka yang dahulu sebelum harga barang
yang bersangkutan turun tidak dapa membelinya, kini sesudah turunnya harga
orang akan meninggalkan membeli barang lain untuk berganti mebeli barang yang
harganya sudah turun itu. Bertambahnya jumlah barang yang diminta karena adanya
penggantian seperti ini disebut substitution effect (efek penggantian).
2) jika terjadi penurunan harga, tiap-tiap
orang akan cenderung membeli lebih banyak. Misalkanlah bawa pada suatu harga
air adalah sedemikian mahalnya, Cholis membeli air yang sedemikaian minimnya
namun apabila harga air turun mungkin Cholis akan memebeli air lebih banyak.
Turunnya harga akan mengakibatkan orang-orang membeli lebih banyak karena kini
ia menjadi relative lebih kayaa untuk barang yang bersangkutan daripada
sebelumnya. Bertambahnya jmlah barang yang diminta karena naiknya pendapatan
konsumen sseperti ini disebut income effect (efek pendapatan).
b. kalau terjadi kenaikan harga
1) setiap orang akan merasa lebih miskin
untuk barang itu (merasa lebih miskin menurut ukuran harga barang itu)
sekalipun pendapatan uangnya, misalna, tidak mengalami perubahan. Karena
perasaan “lebih miskin” inilah mereka akan mengurangi pembeliannya akan barang
yang harganya sudah naik itu. Demikianlah, jumlah barang yang idminta itu turn
karena adanya income effect( efek pendapatan)
2) untuk menutup kebutuhannya akan barang
yang sudah mereka kurangi pembeliannya itu, mereka akan menggantinya dengan
barang yang lain yang dipandangnya sesuai (misalnya, jika harga kopi naik, ada
oranng yang akan berhenti minum kopi dan menggantinya dengan teh; bahkan jika
harga beras naik hingga tak terbeli, orang mungkin akan berpindah makan jagung.
Di sini, keberadaan barang pengganti atau barang substitusi itulah yang
mendorong konsumen untuk mengurangi permintaannya sehingga dikatakan bahwa
substitution effect atau efek substitusilah yang bekerja menurunkan jumlah
barang yang diminta konsumen itu.[4]
Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya menurun dari
kiri atas menuju kanan bawah. Kurva ynag demikian disebabkan oleh sifat
hubungan antara harga dan jumlah yang diminta, yang mempunyai sifat hubungan
terbalik. Kalau salah satu variabel naik (misalnya harga) maka variabel yang
lainnya akan turun ( misalnya jumlah yang diminta).
Permintaan Perseorangan dan Permintaan Pasar
Permintaan terhadap suatu barang dapat dilihat dari dua sudut,
yaitu permintaan dilakukan oleh seseorang dan permintaan yang dilakukan oleh
semua orang dalam pasar. Oleh karena itu, dalam analisis perlu dibedakan antara
kurva permintaan perseorangan dengan kurva permintaan pasar. Untuk memperoleh
kurva permintaan pasar, kurva permintaan berbagai individu dalam pasar
dijumlahkan.
Permintaan Pasar Terhadap Buku
Harga
|
Jumlah yang diminta
|
||||
Permintaan Ali
|
Permintaan Badu
|
Permintaan Pasar
|
|||
Rp.5000
|
10
|
+
|
10
|
=
|
20
|
Rp.4000
|
15
|
+
|
15
|
=
|
30
|
Rp.3000
|
30
|
+
|
20
|
=
|
50
|
Rp.2000
|
50
|
+
|
30
|
=
|
80
|
Rp.1000
|
70
|
+
|
45
|
=
|
115
|


5 5
4 4
3 3
2 2
1 1
0 20 40 60 80 20 40
(i) permintaan Ali (ii) permintaan Badu

4
3
2
1
40 80 120
(iii) permintaan pasar
EFEK FAKTOR BUKAN-HARGA TERHADAP PERMINTAAN
Hukum permintaan terutama memperhatikan sifat hubungan antara harga
suatu barang dengan jumlah barang yang diminta. Sedangkan dalam kenyataan
sebenarnya, seperti sudah dinyatakan sebelum ini, banyaknya permintaan terhadap
sesuatu barang juga ditentukan oleh banyaknya faktor lain. Oleh sebab itu,
untuk melengkapi analisis mengenai teori permintaan, adalah perlu untuk
menganalisis bagaimana faktor penting lainnya dapat mempengaruhi permintaan.[5]
Harga Barang Lain
Hubungan antara
suatu barang dengan barang lain dapat dibedakan kepada tiga golongan, yakni :
1. Barang pengganti
2. Barang pelengkap
3. Barang Netral
Pendapatan Para Pembeli
Pendapatan para pembeli merupakan faktor yang sangat penting dalam
menentukan corak permintaan terhadap berbagai jenis barang. Perubahan pendapatn
selalu menimbulkan perubahan terhadap permintaan berbagi jenis barang.
Berdasarkan kepada sifat perubahan permintaan yang berlaku apabila pendapatan
berubah berbagi barang dapat dibedakan menjadi empat golongan, yakni :
- Barang inferior
- Barang esensial
- Barang normal
- Barang mewah
Beberapa Faktor Lain
Beberapa faktor lain yang cukup penting dalam mempengaruhi
permintaan terhadap suatu barang adalah :
1.
Distribusi
Pendapatan
2. Cita Rasa Masyarakat
3. Jumlah Penduduk
4.
Ekspetasi tentang
Masa Depan
“Gerakan Sepanjang” dan Perubahan Kurva Permintaan
Dengan menggunakan grafik permintaan, bagaimanakah cara menunjukkan
efek dari perubahan harga? Dan dengan menggunakan grafik yang sama, bagaimana
caranya menunjukkan efek dari perubahan faktor-faktor bukan harga seperti
pendapatan, cita rasa masyarakat, dan jumlah pendudduk? Hal ini dapat dilakukan
dengan menerangkan perubahan permintaan kepada dua pengertian gerakan sepanjang
kurva permintaan dan perpindahan kurva permintaan.
Gerakan Sepanjang Kurva Permintaan
Perubahan sepamjang kurva berlaku apabila harga barang yangdiminta
menjadi makin tinggi atau makin menurun. Perhatikan gambar 4.3. misalkan DD
adalah kurva permintaan pasar terhadap buku tulis dan pada permulaannya harga
adalah Rp. 3000 dan jumlah barang yang diminta adalah 600. Keadaan ini
ditunjukkan oleh titik R, dan seterusnya.

5




400 600 900 1300
Pergeseran Kurva Permintaan
Kurva permintaa akan bergerak ke kanan atau ke kiri, apabila
terjadi perubahan permintaan yang ditimbulkan oleh faktor bukan harga.
Gambar 4.4



Q2 Q Q1
PENGERTIAN
ELASTISITAS PERMINTAAN
Perlu
dikembangkan satu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai di mana
besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan permintaan. Ukuran ini
dinamakan elastisitas permintaan. [6]
SUMBANGAN
ANALISIS ELASTISITAS PERMINTAAN
Dengan
mengetahui besarnya elastisitas dapat diramalkan perubahan yang akan teradi di
pasar, yaitu bagaimana harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan berubah
apabila terjadi perubahan dalam penawaran. [7]
DUA KASUS
PERUBAHAN PENAWARAN

















S1 D S1 D


0 Q1 Q Q 0 Q1
Q Q
Kurva DD landai
Kurva DD curam
Kesimpulan :
·
Apabila permintaan agak datar bentuknya (landai), suatu pergeseran
kurva penawaran akan menimbulkan perubahan harga yang sedikit, tetapi perubahan
jumlah yang diperjualbelikan cukup besar
·
Apabila permintaan bentuknya menurun dengan sangat curam, suatu
pergeseran ke atas kurva penawaran akan menimbulkan perubahan harga yang besar,
tetapi perubahan jumlah yang diperjualbelikan adalah relatif kecil.
MANFAAT DARI
MENAKSIR ELASTISITAS PERMINTAAN
·
Bagi perusahaan
Dapat menjadi landasan dalam menyusun kebijakan penjualannya.
Apabila diketahui sifat responsif permintaan apabila berlaku perubahan harga,
dapatlah perusahaan menentukan apakah perlu menaikkan produksi atau tidak untuk
menaikkan hasil penjualannya.
·
Bagi pemerintah
Dapat menjadi alat untuk meramalkan kesuksesan dari kebijakan
ekonomi yang akan dilaksanakannya. [8]
RUMUS
PENGHITUNGAN KOEFISIEN ELASTISITAS
Koefisien
elastisitas permintaan adalah suatu angka penunjuk yang menggambarkan sampi
berapa besarkah perubahan jumlah barang yang diminta apabila dibandingkan
dengan perubahan harga.
Ed = Persentasi perubahan
jumlah barang yang diminta

Jika harga
berubah dari P menjadi P1 dan jumlah barang yang diminta berubah
dari Q menjadi Q1, maka rumusnya yaitu :
Q1 – Q



Dengan rumus
yang telah diterangkan di atas dapatlah dihitung besarnya koefisien elastisitas
permintaan apabila diketahui besarnya perubahan harga dan perubahan jumlah yang
diminta.[9]
JENIS – JENIS ELASTISITAS
PERMINTAAN






0 0
(i) Tidak elastis sempurna ( ii) Elastis Sempurna


(iii)
Elastisitas unifer
D
0
Q





D


0 Q
0 Q
(iv) Tidak elastis (v)
Elastis[10]
FAKTOR PENENTU
ELASTISITAS PERMINTAAN
Ada beberapa
faktor yang menimbulkan perbedaan dalam elastisitas pemnintaan berbagai barang
yaitu :
·
Tingkat kemempuan barang-barang lain untuk menggantikan barang yang
bersangkutan
·
Persentasi pendapatan yang akan dibelanjakan untuk membeli barang
tersebut
·
Jangka waktu di dalam mana pemintaan itu dianalisis[11]
ELASTISITAS
PERMINTAAN SILANG
Koefisien yang
menunjukkan sampai di mana besarnya perubahan permintaan terhadap sesuatu
barang apabila terjadi perubahan terhadap harga barang lain dinamakan elastisitas permintaan silang. Apabila perubahan
harga barang Y menyebabkan permintaan barang X berubah, maka sifat perhubungan
di antara keduanya digambarkan oleh elastisitas silang.
Rumus elastisitas
silang (Ec)
Ec = Persentasi perubahan
jumlah barang X yang diminta

Nilai
elastisitas silang berkisar di antara tak terhingga yang negatif kepada tak
terhingga yang positif. Barang-barang penggenap elastisitas silangnya bernilai
negatif, jumlah barang X yang diminta berubah ke arah yang bertentangan dengan
perubahan harga barang Y. Kalau harga Y naik, maka jumlah permintaan terhadap
barang X bertambah. Contoh dari perkaitan yang seperti ini sifatnya dapat
dilihat dalam perkaitan harga kopi dan gula. Apabila harga kopi naik (dan
permintaan terhadap kopi berkurang), perubahan ini dapat mempengaruhi
permintaan terhadap gula.
Nilai
elastisitas silang untuk barang-barang pengganti adalah positif, yaitu
permintaan terhadap sesuatu barang berubah ke arah yang bersamaan dengan harga
barang penggantinya. Keduanya akan sama mengalami kenaikan atau sama-sama
mengalami penurunan. Mobil dan bus kota adalah contoh dari barang yang dapat
saling menggantikan. Kalu harga mobil meningkat, permintaan terhadap mobil
berkurang, tetapi sebaliknya permintaan terhadap angkutan bus kota semakin
bertambah karena orang lebih nayak lagi yang bersedia naik bus kota untuk
bepergian.
ELASTISITAS
PEMINTAAN PENDAPATAN
Koefisien yang
menunjukkan sampai di mana besarnya perubahan permintaan terhadap sesuatu
barang sebagai akibat dari pada perubahan pendapatan pembeli dinamakan
elastisitas pemintaan pendapatan.
Rumus
elastisitas pendapatan (Ey)
Ey = Persentasi perubahan
jumlah barang yang diminta

Untuk
kebanyakan barang kenaikan pendapatan akan menyebabkan kenaikan permintaan. Di
sini terdapat hubungan yang searah di antara perubahan pendapatan dan perubahan
permintaan, dengan demikian elastisitas pendapatannya adalah positif.
Barang-barang yang sifat elastisitas pendapatannya adalah demikian dinamakan
barang normal. Beberapa jenis barang mengalami pengurangan dalam jumlah yang
dibeli apabila pendapatan bertambah; berarti perubahan pendapatan dan jumlah
yang dibeli bergerak de arah yang berkebalikan. Dengan demikian elastisitasnya
adalah negatif. Barang seperti itu dinamakan barang inferior.
Elastisitas
pendapatan dikatakan tidak elastis apabila koefisien elastisitasnya adalah kurang
dari satu, yaitu apabila perubahan pendapatan menimbulkan perubahan yang kecil
saja terhadap jumlah yang diminta. Elastisitas pendapatan dinamakan elastis
apabila perubahan pendapatan menimbulakan pertambahan permintaan yang lebih
besar daripada perubahan pendapatan. Berbagai jenis makanan dan hasil pertanian
mempunyai elastisitas pendapatan yang kurang elastis, yaitu pertambahan
permintaannya berkembang lebih lambat dari pada pertambahan pendapatan.
Barang-barang tahan lam dan mewah adalah lebih elastis kalau dibandingkan
dengan barang makanan dan petanian.[12]
APLIKASI TEORI PERMINTAAN
MASALAH JANGKA
PANJANG SEKTOR PERTANIAN
Di dalam
perekonomian yang belum berkembang, sektor pertanian penting sekali artinya.
Sebagian besar dari produksi nasional merupakan hasil pertanian dan sebagian
besar pendapatan rumah tangga dibelanjakan untuk membeli hasil-hasil pertanian.
Perkembangan ekonomi sedikit demi sedikit akan mengurangi peranan sektor
pertanian yang besar tersebut. Dalam perekonomian yang sudah modern, seperti di
Amerika Serikat dan negara-negara Eropa Barat, pertanian memegang peranan yang
sangat kecil dalam sumbangannya terhadap produksi nasional.
Hanya sebagian
kecil saja dari pendapatan rumah tangga digunakan untuk membeli barang-barang
pertanian. Selain dengan berlakunya kemrosotan peranan sektor pertanian dalam
menciptakan produksi nasional maka peranannya dalam menyediakan pekerjaan juga
merosot. Di negara industri yang modern hanya sebagian kecil penduduk melakukan
kegiatan di sektor pertanian. Sedangkan di negara-negara yang baru saja mulai
berkembang biasanya sebagian besar penduduknya hidup dan bekerja di sektor pertanian.
Apakan yang
menyebabkan kemunduran peranan sektor pertanian dalam perekonomian yang semakin
berkembang? Kemunduran peranan sektor pertanian dalam perekonomian yang telah
mencapai tingkat kemajuan yang tinggi ditimbulkan oleh dua faktor, yaitu:
permintaan terhadap hasil pertanian yang lambat perkembangannya dan kemajuan
teknologi di sektor pertanian yang memungkinkan pertambahan produkktivitas yang
tinggi. Apakah pengaruh dari faktor ini kepada perkembangan harga barang
pertanian dalam jangka panjang? Hal tersebut dianalisis di bawah ini.
1.
Pertambahan Permintaan Barang Pertanian Lambat
Pertumbuhan ekonomi menyebabkan pendapatan rumah tangga terus
menerus bertambah. Di negara-negara Barat, pertamabahan pendapatan yang dicapai
semenjak permulaan abad yang lalu adalah sangat besar. Dalam masa tersebut
pendapatan mereka bertambah beberapa kali lipat. Ini memungkinkan mereka
membeli lebih banyak barang. Bagaimana pendapatan yang mengalami kanaikan yang
sangat besar tersebut digunakan? Lebih khusus lagi, sampai di manakah
pertambahan pendapatan itu akan mempengaruhi permintaan terhadap barang
pertanian?
Corak permintaan masyarakat mengalami perubahan yang sangat drastis
dalam perekonomian yang mengalami pertumbuhan. Kenaikan pendapatan akan
menaikkan konsumsi berbagai macam barang, baik barang industri maupun barang
pertanian. Tetapi kenaikan itu tidaklah berbanding lurus dengan kenaikan
pendapatan. Pertambahan konsumsi barang-barang bukan pertanian – seperti barang
pakaian, perumahan, barang tahan lama, hiburan dan pelancongan – mengalami
pertambahan yang lebih cepat daripada pertambahan pendapatan. Ini berarti
barang-barang seperti itu mempunyai elastisitas permintaan pendapatan yang
tinggi. Sebaliknya, permintaan terhadap hasil-hasil pertanian bertambah lebih lambat
daripada pertambahan kenaikan pendapatan, yang berarti bahwa elastisitas
permintaan pendapatannya rendah. Akibat dari sifat permintaan yang demikian,
seperti telah dinuatakan sebelum ini, pada tingkat pendapatan yang tinggi hanya
sebagian kecil daripada pendapatan rumah tangga digunakan untuk membeli barang
pertanian.
Dengan demikian, dari sudut permintaan, wujud kecenderungan yang
melebarkan jurang antara harga barang pertanian dan barang industri. Tingkat
kenaikan permintaan barang industri adalah lebih cepat. Maka kenaikan harganya
akan mengalami pertambahan yang lebih cepat pula kalau dibandingkan dengan
kenaikan harga barang pertanian. Akibatnya, dalam jangka panjang perbedaan
harga barang industri dan barang pertanian cenderung untuk menjadi semakin
melebar.
2.
Kemajuan Teknologi yang Pesat
Telah dijelaskan di atas bahwa di negara-negara maju hanya sebagian
kecil penduduknya bekerja di sektor pertanian. Hal ini dimungkinkan oleh
perkembangan teknologi yang cepat di sektor tersebut sehingga memungkinkan
kenaikan produktivitas yang sangat tinggi. Sebagai contoh, dalam tahun 1929 di
Amerika Serikat sebanyak 12,8 juta orang bekerja di sektor pertanian. Produksi
yang mereka ciptakan pada tahun 1929, kalau dihasilkan pada masa sekarang,
yaitu kurang lebih sesudah tujuh dekade, hanya memerlukan pekerja sebanyak 1,7
juta orang saja. Gambaran ini menunjukkan betapa besar kenaikan produktivitas
per orang yang berlaku dalam masa lebih 70 tahun yang lalu di Amerika Serikat.
Sebagai akibat dari kenaikan produktivitas yang seperti itu, yang dialami
Amerika Serikat dan negara-negara maju lainnya, produksi pertanian dapat
dinaikkan dengan cepat apabila terdapat cukup banyak permintaan. Tetapi
ternyata permintaan terhadap barang pertanian mengalami perkembangan yang jauh
lebih lambat daripada kemampuannya untuk menambah produksi pertanian.
Keadaan tersebut menimbulkan dua implikasi penting kepada sektor
pertanian di negara-negara maju. Yang pertama, hal itu mendorong kepada
perpindahan tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor indstri. Tetapi
perpindahan itu pada umumnya tidaklah secepat seperti yang diperlukan dan ini
terutama disebabkan oleh karena kekurangan kesempatan kerja di sektor lain.
Yang kedua, jumlah yang dapat diproduksi oleh para petani adalah melebihi daripada
yang diperlukan oleh masayrakat. Keadaan ini meneyebabkan harga barang
pertanian cenderung untuk tetap berada di tingkat yang sangat rendah.
3.
Masalah Jangka Panjang Pertanian dalam Grafik
Masalah jangka panjang sektor pertanian dapat juga diterangkan dengan
menggunakan perunahan terhadap kurva permintaan dan penawaran. Pada mulanya,
dalam perekonomian yang belum berkembang, permintaan terhadap barang pertanian
adalah seperti yang ditunjukkan oleh kurva DD dan penawaran adalah seperti yang
ditunjukkan oleh kurva SS. Maka harga barang pertanian adalah P dan jumlah
hasil pertanian yang diperjualbelikan adalah Q.
Kenaikan pendapatan dan pertambahan penduduk dalam jangka panjang
akan menambah permintaan. Tetapi, karena elastisitas permintaaan pendapatan
untuk barang pertanian adalah rendah, maka pertambahan permintaan terhadap
hasil pertanian tidak begitu besar. Katakanlah pertambahan permintaan tersebut
adalah dari DD menjadi D1D1. Pada waktu yang sama
penawaran hasil pertanian mengalami pertambahan yang relatif besar, yaitu
disebabkan oleh perkembangan dalam teknologi. Kemajuan teknologi bercocok tanam
yang sangat tinggi telah menyebabkan penawarran bertambah ddari SS menjadi S1S1,
yang menggambarkan suatu pertambahan yang relatif besar.
GAMBAR
Kecenderungan Harga Hasil Pertanian dalam Jangka Panjang
![]() |
|||
![]() |
|||
D S




h
a
r


a
S
D
S1 S1 D1 Q


Kuantitas
Karena permintaan telah bertambah menjadi D1D1 dan
penawaran juga bertambah menjadi S1S1 maka keseimbangan
pasar yang baru adalah E1. Dengan demikian, harga yang dicapai
sekarang adalah lebih rendah, yaitu harga adalah P1 dan ini jauh di
bawah harga lama (P).[13]
MASALAH JANGKA
PENDEK DALAM SEKTOR PERTANIAN
1.
Ketidakstabilan yang Ditimbulkan Oleh Perubahan Permintaan
Setiap
perekonomian tidak selalu mencapai tingkat kegiatan yang tinggi.
Adakalanya ia mengalami resesi dan
kemunduran dan adakalanya tenaga kerja dan barang-barang modal hampir
sepenuhnya digunakan (berarti kegiatan ekonomi negara mencapai tingkat kegiatan
yang sangat tinggi). Perubahan tingkat kegiatan ekonomi ini akan mempengaruhi
permintaan terhadap barang-barang dan jasa-jasa, termasuk terhadap hasil-hasil
pertanian. Perubahan permintaan yang disebabkan oelh naik turunnya kegiatan
ekonomi ini akan menimbulkan perubahan harga.
Akan tetapi sifat perubahan harga ini adalah berbeda untuk berbagai
jenis barang. Barang-barang pertanian cenderung mengalami perubahan harga yang
lebih besar daripada harga barang-barang industri. Sifat perubahan yang seperti
itu disebabkan karena penawaran terhadap barang-barang pertanian, seperti juga
dengan sifat permintaannya, adalah tidak elastis.
Ada beberapa
faktor yang menyebabkan penawaran terhadap barang pertanian bersifat tidak
elastis. Yang pertama, barang-barang pertanian dihasilkan secara bermusim. Kita
lihat saja ke tahun kebiasaan ini tidak akan berubah walaupun terjadi perubahan
harga yang cukup besar. Kedua, kapasitas memproduksi sektor pertanian cenderung
untuk mencapai tingkat yang tinggi dan tidak berpengaruh oleh perubahan
permintaan. Petani cenderung untuk secara maksimal menggunakan tanah yang
dimilikinya. Pada waktu harga turun mereka akan bekerja giat dan berusaha
mencapai produksi yang tinggi agar pendapatan mereka tidak dapat menaikkan
produksi karena kapasitas produksi mereka (dalam jangka pendek) telah mencapai
tingkat maksimal. Ketiga, beberapa jenis tanaman memerlukan waktu
bertahun-tahun sebelum hasilnya dapat diperoleh.
Penawaran
barang pertanian yang sukar berubah tersebut, yang diikuti pula oleh ketidak
elastisan permintaannya, dapat menyebabkan perubahan harga yang sangat besar
apabila berlaku perubahan permintaan.
GAMBAR
Pengaruh
Perubahan Permintaan Terhadap Harga
![]() |










(i) Barang Pertanian






e1





(ii) Barang Industri
Misalnya, pada
mulanya permintaan dan penawaran terhadap barang pertanian berturut ditunjukkan
oleh kuva Dp dan Sp. Sesuai dengan sifat permintaan dan penawaran barang pertanian,
yaitu keduanya bersifat tidak elastis. Keseimbangan adalah di Ep dan
berarti harga adalah P dan jumlah barang yang diperjualbelikan adalah Q.
Selanjutnya dimisalkan, oleh karena bebrapa faktor tertentu, perekonomian
mengalami resesi. Kemunduran ekonomi ini menyebabkan permintaan ke atas barang
pertanian pindah dari Dp menjadi dp. Karena penawaran tidak
mengalami perubahan maka keseimbangan yang baru dicapai di titik ep. Dengan demikian harga barang pertanian telah merosot menjadi P1 dan jumlah barang yang diperjualbelikan turun menjadi Q1.
Keadaan
permintaan dan penawaran terhadap barang industri. Pada mulanya dimisalkan,
permintaan dan penawarannya berturut-turut adalah D1 dan S1. Berdasarkan pemisalan ini pada mulanya keseimbangan dicapai di
titik E1. Sesuai dengan sifat permintaan dan penawaran barang industri maka
kedua kurva tersebut
adalah relative lebih elastis. Apabila berlaku kemerosotan ekonomi, perubahan
permintaan ke atas barang industri telah memindahkan kurva permintaan dari D1
menjadi d1. Maka keseimbangan yang baru adalah pada e1,
yang berarti harga telah turun ke P1 dan jumlah barang yang diperjualblelikan
berkurang menjadi Q1.
2. Permintaan, Pendapatan Dan Penggunaaan
Tenaga Kerja
Telah diterangkan bahwa perubahan permintaan dari Dp menjadi dp
telah menyebakan keseimbangan pindah dari Ep menjadi ep.
Dengan demikian pendapatan produsen barang pertanian menurun dari sebanyak yang
ditunjukkan kotak OQEpP menjadi seperti yang ditunjukkan oleh kotak
OQepP1. (pendapatan produsen/ penjual adalah sama dengan
harga dikali dengan jumlah barang yang diperjualbelikan). Kedua kotak tersebut
menggambarkan hasil perkalian antara harga dan jumlah barang pertanian yang
diperjualbelikan.
Terlihat bahwa pendapatan produsen baraang pertaniian mengalami
pengurangan yang besar sebagai akibat dan permintaan yang merosot. Pengurangan
pendapatan yang besar tersebut terutama disebabkan oleh harga yang sangat
merosot dan bukan karena produksi yang sangat besar penurunannya. Prodksi
mengalami penurunan yang relative sedikit, yaitu dari Q kepada Q1.
Kalau produksi tidak banyak berubah maka tenaga kerja yang digunakan juga tidak
banyak berubah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan
pertanian perubahan permintaan lebih mempengaruhi pendapatan daripada
kesempatan kerja.
Dapat dilihat bahwa walaupun pendapatan dari penjualan hasil industri
berkurang tetapi penguurangan itu tidaklah sebesar pengurangan pendapatan
produsen barang pertanian. Di sampaing itu dapat pula dilihat bahwa penurunan
pendapatan dan hasil penjualan tesebut terutama disebabkan oleh kemerosotan
produksi barang industri, yaitu QQ menjadi Q1. Pengurangan produksi
pada kegiatan mengahasilkan barang industri iasanya diikuti oleh memberhentikan
pekerja. Dari penjelasan ini kesimpulan yang dapat dibuat adalah bahwa dalam
kegiatan industri perubahan permintaan lebih mempengaruhi kesempatan kerja
sedangkan pendapatan (terutama pendapatan tiap pekerja) tidak mengalami
perubahan sebesar sector pertanian.[14]
PENGARUH PAJAK PENJUALAN
Pajak penjualan adalah pajak yang dikenakan oleh pemerintah dan dibayar
pada waktu jual beli ke atas barang-barang yang dikenakan pajak penjualan itu
dilakukan. Pada umumnya pajak penjualan dikenakan dalam bentuk suatu persentasi
tertentu dari hasil penjualan. Misalnya
pajak penjualan adalah 10% dari harga atau hasil penjualan. Punguutan pajak
penjualan akan menyebabkan para pembeli harus membayar lebih tinggi untuk
memperoleh barang-barang yang dikenakan pajak tersebut. Dalam analisis dapat
ditunjukkan bahwa pajak penjualan tersebut tidak seluruhnya dibayar oleh
pembeli. Sebagian dari pajak penjualan yang dikenapkan akan dipikul oleh para
penjual. Pembagian beban pajak di antara pembeli dan penjual dinamakan insiden
pajak atau tax incidence.
1. Insiden Pajak dan Elastisitas Permintaan
Dimisalkan bahwa penawaran adalah sama sifatnya pada kedua keadaan yang
dibandingkan. Dengan pemisalan ini selanjutnya akan dibandingkan keadaan dimana
permintaan adalah elastic dengan permintaan adalah tidak elastic.
GAMBAR
Insiden Pajak dan Elastisitas Permintaan










S1
S
Q

(i) Permintaan Elastis










S
D1 Q

(i) Permintaan Tidak Elastis
Kasus Permintaan Elastis
Dalam gambar (i) dimisalkan sebelum adanya pajak penjualan, kuurva
permintaan dan penawaran berturut-turut adalah DD san SS. Maka keseimbangan
adalah pada titik E dan keeseimbangan ini menunjukkan bahwa harga adalah P dan
jumlah barang yang diperjual belikan adalah Q. kemudian misalkan pemerintah
mengenakan pajak penjualan sebanyak T. akibat pajak penjualan ini kurva
penawaran akan berubah dari SS menjadi S1S1 yang
selanjutnya mengakibatkan perubahan keseimbangan dari E kepada E1.
Dapat dilihat bahwa hargga akan naik menjadi P1 dan jumlah barang
yang diperjualbelikan hanya mencapai jumlah Q.
Kaau dibandingkan harga sebelum adanya pajak penjualan dan harga
sesudajh pajak tersebut dikenakan, uaraian tersebut menunjukkan bahwa harga
naik sebanyak PP1. Ini berarti bahwa beban pajak yang ditanggung
konsumen hanyalah PP1 dan selebihnya yaitu (T-PP1)=PA ditanggung
oleh penjual/produsen.
Kasus Permintaan Tidak Elastis
Dalam gambar (ii) dimisalkan sebelum pemerintah memungut pajak penjualan
permintaan dan penawaran adalah DD dan SS. Kurva penawaran SS pada gambar
adalah sama dengan kurva penawaran pada gambar (i). akan tetapi kurva
permintaan D1D1 lebih tidak elastic daripada kurva
permintaan DD. Bedasarkan pemisalan yang dibuat keseimbangan permulaan adalah
titik E, yaitu harga P dan Jumlah barang yang diperjualbelikan adalah Q.
seperti dalam gambar (i) dimisalkan pemerintah mengenakan pajak penjualan
sebesar T dan akibatnya kurva penawaran bergeser dari S menjadi S1S1
serta keseimbangan berubah dari E menjadi E1
Keadaan keseimbangan yang baru menunjukkan harga telah naik menjadi P1
dan jumlah barang yang diperjualbelikan turun menjadi Q1. Gambar
(ii) menunjukkan pajak penjualan yang dibayar konsumen adalah P1 dan
produsen membayar ssebanyak PA. dalam grafik terlibat P1P>PA, yang berarti
beban pajak yang ditanggunng konsumen adalah lebih besar dari yang ditanggung
produsen.
Kesimpulan
1. Semakin elastic kurva permintaan semakin
sedikit beban pajak yang akan ditanggung oleh para pembeli. Apabila kurva
permintaan adalah elastic sempurna maka seluruh pajak penjualan dibayar oleh
penjual. Apabila kurva permintaan tidak elastic sempurna maka seluruh pajak
penjualan ditanggung oleh pembeli.
2. Semakin elastic kurva permintaan semakin
banyak penurunan jumlah barang yang diperjualbelikan sebagi akibat dari
pemungutan pajak penjualan oleh pemerintah.[15]
EFEK SUBSIDI PEMERINTAH
1. Subsidi dan elastisitas permintaan

![]() |


E





S
S1
Q

(i) Permintaan Elastis





E





S
S1
Q

(ii) Permintaan Tidak Elastis
Dalam gambar (i) dimisalkan sebelum ada subsidi tingkat keseimbangan
berada pada E dan keseimbangan ini menunjukan harga adalah P dan jumlah barang
yang diperjualbelikan adalah Q. subsidi sebesar R akan menggeser kurva
penawaran dari SS menjadi S1S1 dan keseimbangan bergeser
pula kepada E1. Sekarang harga adalah P1 dan jumlah
barang yang diperjualbelikan adalah Q1. Dengan cara yang sama,
analisis terhada keadaan pada gambar (ii) akan menunjukkan bahwa subsidi
sebesar R akan menyebabkan harga turun dari P kepada P1 dan jumlah
barang yang diperjualbelikan akan meningkat dari Q kepada Q1.
Kesimpulan yang dapat dibuat mengenai subsidi ini adalah :
1. Semakin elastic permintaan, semakin besar
bagian dari subsidi yang akan diperoleh penjual.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Terdapat
beberapa faktor yang menentukan permintaan masyarakat ke atas suatu barang.
Faktor yang terpenting adalah tingkat harga barang tersebut. Teori permintaan
menerangkan sifat hubungan antara tingkat harga dengan kuantitas barang yang
diminta. Berdaskan kepada hukum permintaan ini secara grafik dapat digambarkan
kurva permintaan. Di samping tingkat harga, permintaan ke atas suatu barang
ditentukan pula oleh beberapa faktor lain. Yang terpenting di antaranya adalah:
harga barang lain, pendapatan para pembeli, distribusi pendapatan, cita rasa
masyarakat, jumlah penduduk dan ekspetasi tentang keadaan di masa depan.
Perubahan ke atas faktor-faktor ini akan menggeser kurva penawaran ke kanan
atau ke kiri. Penggeseran itu berarti, pada setiap tingkat harga kuantitas
barang yang diminta masayarakat telah mengalami perubahan.
Setiap
perubahan harga akan mengubah kuantitas yang diminta, akan tetapi sampai di
mana setiap perubahan harga akan menimbulkan perubahan tersebut, berbeda di
antara satu barang dengan barang lainnya. Ada yang menimbulkan perubahan
kuantitas yang besar, tetapi ada pula yang perubahan kauntitasnya sangat kecil.
Elastisitas permintaan dan penawran merupakan ukuran yang menunjukkan sampai di
mana kuantitas yang diminta atau ditawarkan akan mengalami perubahan sebagai
akibat dari suatu perubahan harga.
Analisis
dengan menggunakan teori permintaan dan
penawaran akan dapat membantu memahami peristiwa-peristiwa ekonomi dalam
masyarakat dan faktor-faktor yang menimbulkan keadaan yang berlaku. Dalam
jangka panjang, di negara-negara maju, perkembangan sektor pertanian
dipengaruhi oleh dua faktor. Permintaan dan penawaran barang-barang pertanian
bersifat sangat tidak elastis. Oleh sebab itu perubahan dalam permintaan dan
penawaran akan menimbulkan fluktuasi harga yang sangat tinggi dan fluktuasi
pendapatan petani yang sangat besar.
DAFTAR PUSTAKA
Suheran Rosyidi. Pengantar Teori Ekonomi. Jakarta: Rajagrafindo Persada. 2011.
Sadono Sukirno. Mikroekonomi Teori Pengantar. Jakarta:
Rajawali Pers. 2010.
No comments:
Post a Comment