Tuesday, November 3, 2015

METODOLOGI STUDI ISLAM : METODE DAN PENDEKATAN SEJARAH SERTA PENERAPANNYA DALAM STUDI ISLAM

METODE DAN PENDEKATAN SEJARAH SERTA PENERAPANNYA DALAM STUDI ISLAM

Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah  : Metodologi Studi Islam
Dosen Pengampu  : Nur Aris,M.Ag



  


Oleh      :
Kelas/Semester : B/I1
1.      Awaliyatu Khoirunnisa’      (1420210056)
2.      Rissa Ayu Lestari                 (1420210057)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM/ PRODI EKONOMI SYARIAH
2015


KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmatnya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ Metode dan Pendekatan Sejarah serta Penerapannya dalam Studi Islam” Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Studi Islam.
shalawat dan salam semoga tercurah keharibaan Nabi Muhammad SAW yang talah menjadi penerang dan pemberi syafaat kepada umatnya.
Dengan selesainya penyusunan dan penulisan Makala ini, penulis mengucapan terima kasih kepada pihak pihak yang terkait.
Makalah ini, masih jauh dari kesempurnaan, maka untuk membenahinya kami mengharap kritik dan saran dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak terutama bagi dunia pendidikan.


Kudus,

Penulis








BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pendekatan kesejarahan ini amat dibutuhkan dalam memahami agama, karena agama itu sendiri turun dalam situasi yang konkret bahkan berkaitan dengan kondisi social kemasyarakatan.
Sejarah hanya sebagai metode analisis atas dasar pemikiran bahwa sejarah dapat menyajikan gambaran tentang unsure-unsur yang mendukung timbulnya suatu lembaga. Pendekatan sejarah bertujuan untuk menentukan inti karakter agam dengan meneliti sumber klasik sebelum dicapuri yang lain. Dalam menggunakan data historis maka akan dapat menyajikan secara detail dari situasi sejarah tentang sebab akibat dari suatu persoalan agama.
Melalui pendekatan sejarah seseorang diajak menukik dari alam idealis ke alam yang berssifat empiris dan mendunia. Dari keadaan ini seseorang akan melihat adanya kesenjangan atau keselarasan antara yang terdapat dalam alam idealis dengan yang ada di alam empiris dan historis. Dengan pendekatan historis ini, masyarakat diharapkan mampu memahami nilai sejarah adanya agama islam. Sehingga terbentuknya manusia yang sadar akan historitas keberadaan islam dan mampu memahami nilai-nilai yang terkandung didalamnya.
Pendekatan sejarah adalah meninjau suatu permasalahan dari sudut peninjauan sejarah, dan menjawab permasalahan, serta menganalisisnya dengan menggunakan metode analisis sejarah. Menurut ilmu ini segala peristiwa dapat dilacak dengan melihat kapan peristiwa itu terjadi, dimana, apa sebabnya, dan siapa yang terlibat dalam peritiwa tersebut. Teori yang digunakan dalam pendekatan sejarah ada 5 yaitu : Idealisme approach, Reductionalist approach, Diakronik, Sinkronik, dan Teori. Dan terdapat 5 metode dalam pendekatan sejarah yaitu : Pemilihan topik, Pengumpulan sumber, Verifikasi, Interpretasi, Penulisan kesimpulan. Contoh penerapan pendekatan historis atau sejarah dapat dilakukan pada studi sumber islam atau studi Al-Qur’an maupun sunnah.
Seseorang ingin memahami Al-Qur’an secara benar maka ia harus mempelajari sejarah turunnya Al-Qur’an atau kejadian-kejadian yang mengiringinya turunnya Al-Qur’an, yang selanjutnya disebut sebagai ilmu Asbabun Nuzul (ilmu tentang sebab-sebab turunnya Al-Qur’an) yang pada intinya berisi sejarah turunnya ayat Al-Qur’an. Dengan ilmu Asbabun Nuzul ini seseorang akan dapat mengetahui hikmah yang terkandung dalam suatu ayat yang berkaitan dengan hukum tertentu dan ditujukan untuk memelihara syariat dari kekeliruan dalam memeliharanya.


B.     Rumusan Masalah

1.      Bagaimana Pengertian pandekatan sejarah Dalam Studi Islam?
2.      Bagaimana Metode dalam Pendekatan Sejarah ?
3.      Bagaimana Penerapan dalam Studi Islam ?

C.    Tujuan Penulisan

1.      Mengetahui Pengertian Pendekatan Sejarah dalam Studi Islam.
2.      Mengetahui Metode dalam Pendekatan Sejarah.
3.      Mengetahui Penerapan dalam Studi Islam.







BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Pendekatan Sejarah dalam Studi Islam
Pendekatan adalah cara pandang atau paradigma yang terdapat dalam suatu bidang ilmu yang selanjutnya digunakan dalam memahami agama.
Sejarah (historis) berasal dari bahas arab syajarotun, yang berarti pohon. Dunia barat mengenal dengan kata hisrie (Belanda) histoire (Prancis) history (Inggris). Bahasa ini berasal dari kata istoria (Yunani) yang berarti masa lampau umat manusia. Sejarah bisa dikatakan tarik yang berarti pemberitahuan waktu dan kadang kala suatu masa / peristiwa.
Menurut terminologis, historis adalah suatu ilmu yang didalamnya dibahas berbagai peristiwa denggan memperhatikan unsur tempat, waktu, objek, latar belakang, dan pelaku dari peristiwa tersebut.
Jadi pendekatan historis adalah meninjau suatu permasalahan dari sudut peninjauan sejarah, dan menjawab permasalahan, serta menganalisisnya dengan menggunakan metode analisis sejarah.[1]
Sebagaimana dikemukakan bahwa secara umum studi Islam bertujuan untuk menggali kembali dasar-dasar dan pokok-pokok ajaran Islam sebagaimana yang pada dasarnya bersifat hakiki, universal dan dinamis serta abadi (eternal), untuk dihadapkan atau dipertemukan dengan budaya dan dunia modern, agar mampu memberikan alternatif pemecahan permasalahan yang dihadapi oleh umat manusia pada umumya dan umat Islam pada khususnya. Dengan tujuan tersebut, maka studi islam akan menggunakan cara pendekatan yang sekiranya relevan.[2]
salah satunya yaitu dengan pendekatan sejarah.
Sejarah atau historis adalah suatu ilmu yang di dalamnya dibahas berbagai peristiwa dengan memperhatikan unsur tempat, waktu, objek, latar belakang, dan pelaku dari peristiwa tersebut. Menurut ilmu ini, segala peristiwa dapat dilacak dengan melihat kapan peristiwa itu terjadi, di mana, apa sebabnya, siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut.[3]
Dengan pendekatan historis, yang dimaksud adalah meninjau suatu permasalahan dari sudut tinjauan sejarah, dan mejawab permasalahan, serta menganalisisnya dengan menggunakan metode analisis sejarah. Sejarah atau histori adalah studi yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian masa lalu yang menyangkut kejadian atau keadaan yang sebenarnya.[4]




B.     Metode dalam pendekatan sejarah
Dengan pendekatan historis atau pendekatan sejarah ini, masyarakat diharapkan mampu memahami nilai sejarah adanya agama Islam. Sehingga terbentuk manusia yang sadar akan historisitas keberadaan islam dan mampu memahami nilia-nilai yang terkandung didalamnya.
Dengan menggunakan pendekatan sejarah ada lima teori yang bisa digunakan, yaitu :
1.      Idealisme approach adalah seorang peneliti yang berusaha memahami dan menafsirkan fakta sejarah dengan mempercayai secara penuh fakta yang ada tanpa keraguan.
2.      Reductionalist approach adalah seorang peneliti yang berusaha memahami dan menafsirkan fakta sejarah dengan penuh keraguan.
3.      Diakronik adalah penelusuran sejarah dan perkembangan satu fenomena yang sedang diteliti.
4.      Sinkronik adalah kontekstualisasi atau sosiologis kehidupan yang mengitari fenomena yang sedang diteliti.
5.      Teori adalah penelitian yang menulusuri latar belakang dan perkembangan fenomena yang lengkap dengan sejarah sosio-historis dan nilai budaya yang mengitarinya.[5]
Menurut kuntowijoyo dalam bukunya “pendekatan sejarah” pendekatan sejarah pada hakikatnya merupakan upaya melihat masa lalu melalui masa kini. Berikut ini metode pendekatan sejarah :
1.      Pemilihan topik, pada konteks  studi islam bisa berarti pemilihan fenomena keislaman dan permasalahan keagamaan.
2.      Pengumpulan sumber, seperti dokumen tertulis, artefak, sumber lisan, dll. Pada konteks studi islam bisa berarti pengumpulan nash Al-Qur’an maupun sunnah yang berkaitan dengan topik.
3.      Verifikasi, pembuktian, kritik sejarah, keabsahan sumber, otentisitasnya, dll. Pada konteks studi islam bisa berarti pembacaan asbabun nuzul maupun asbabul wurud nash yang berkaitan dengan topik.
4.      Interpretasi, analisa dan penafsiran. Penafsiran masalah topik.
5.      Penulisan kesimpulan, hasil penafsiran untuk diterapkan.[6]

C.    Penerapan dalam studi islam
Melalui pendekatan sejarah, seseorang diajak untuk memasuki keadaan sebenarnya, yang sebenarnya berkaitan dengan penerapan suatu peristiwa. Disini seseorang tidak akan memahami agama keluar dari konsep sejarahnya atauhistorisnya, karena pemahaman yang demikian akan menyesatkan orang yang memahaminya.
Contoh penerapan pendekatan historis atau sejarah dapat dilakukan pada studi sumber islam atau studi Al-Qur’an maupun sunnah.
1.      Seseorang ingin memahami Al-Qur’an secara benar maka ia harus mempelajari sejarah turunnya Al-Qur’an atau kejadian-kejadian yang mengiringinya turunnya Al-Qur’an, yang selanjutnya disebut sebagai ilmu Asbabun Nuzul (ilmu tentang sebab-sebab turunnya Al-Qur’an) yang pada intinya berisi sejarah turunnya ayat Al-Qur’an. Dengan ilmu Asbabun Nuzul ini seseorang akan dapat mengetahui hikmah yang terkandung dalam suatu ayat yang berkaitan dengan hukum tertentu dan ditujukan untuk memelihara syariat dari kekeliruan dalam memeliharanya.[7]
2.      Fenomena orang mabuk shalat. Terhadap landasan normatif dalam Al-Qur’an “janganlah kamu mendekati shalat, sedang kamu mabuk”. Melalui teks tersebut terdapat makna bahwa jika seorang sedang mabuk janganlah ia shalat hingga ia sadar. Namun juga berkesan bahwa di luar shalat boleh mabuk. Jelas keliru. Ayat tersebut mesti dipahami melalui pendekatan historis asbabun nuzulnya. Ayat itu merupakan rangkaian pengharaman khamr. Awalnya khamr hanya disebutkan banyak madharatnya saja dibanding dengan manfaatnya. Lalu dipertegas oleh ayat di atas bahwa jangalah shalat ketika mabuk dan diakhiri dengan pengharaman khamr di ayat lain. Maka dengan pendekatan historis ayat, tidak aka nada misinterpretasi makna dalam memahami sebuah ayat.
3.      Buku yang paling awal di tulis oleh kaum muslimin adalah kitab Allah. Awalnya mereka sempat ragu-ragu untuk menulisnya. Pembunuhan besar-besaran pada para penghafal Al-Qur’an pada saat terjadinya perang riddah (perang melawan orang-orang murtad) dan perang melawan nabi palsulah yang mebuat mereka menulis kitab Allah. Hal itu di karenakan adanya rasa khawatir kitab Allah akan lenyap dan dilupakan.
4.      Keraguan yang lebih besar terjadi tatkala akan dilakukan menulisan hadits-hadits Rasulullah. Hadits-hadits  Rasulullah itu tidak dituliskan karena khawatir tercampur baur dengan Al-Qur’an. Abu bakar telah memerintahkan manusia saat ini untuk tidak meriwayatkan sesuatu dari rasulullah. Umar kemudian melanjutkan tadisi Abu bakar. Penulisan hadits ini tidak dimulai kecuali pada pertengahan abad ke-2 hijriyah atau pertengangahan abad ke-8 masehi.[8]















BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
Sejarah atau historis adalah suatu ilmu yang di dalamnya dibahas berbagai peristiwa dengan memperhatikan unsur tempat, waktu, objek, latar belakang, dan pelaku dari peristiwa tersebut. Menurut ilmu ini, segala peristiwa dapat dilacak dengan melihat kapan peristiwa itu terjadi, di mana, apa sebabnya, siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut.
Dengan menggunakan pendekatan sejarah ada lima teori yang bisa digunakan, yaitu : Idealisme approach, Reductionalist approach, Diakronik, Sinkronik, dan Teori.
Menurut kuntowijoyo dalam bukunya “pendekatan sejarah” pendekatan sejarah pada hakikatnya merupakan upaya melihat masa lalu melalui masa kini. Berikut ini metode pendekatan sejarah : Pemilihan topik, Pengumpulan sumber, Verifikasi, Interpretasi, analisa dan penafsiran, serta Penulisan kesimpulan.
Contoh penerapan pendekatan historis atau sejarah dapat dilakukan pada studi sumber islam atau studi Al-Qur’an maupun sunnah. Misalnya, Seseorang ingin memahami Al-Qur’an secara benar maka ia harus mempelajari sejarah turunnya Al-Qur’an atau kejadian-kejadian yang mengiringinya turunnya Al-Qur’an, yang selanjutnya disebut sebagai ilmu Asbabun Nuzul (ilmu tentang sebab-sebab turunnya Al-Qur’an) yang pada intinya berisi sejarah turunnya ayat Al-Qur’an. Dengan ilmu Asbabun Nuzul ini seseorang akan dapat mengetahui hikmah yang terkandung dalam suatu ayat yang berkaitan dengan hukum tertentu dan ditujukan untuk memelihara syariat dari kekeliruan dalam memeliharanya.
B.     Saran
Saran dari makalah yang saya buat semoga akan menjadikan manfaat bagi kita semua. Namun, penulis  menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Banyak sekali kesalahan baik dari tulisan maupun kata-katanya. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.






DAFTAR PUSTAKA

Muhaimin, Kawasan dan Wawasan Studi Islam, Prenada Media: Jakarta.2005.

Nasution  Khoirudin, Pengantar Studi Islam,Yogyakarta.2009.

Nata  Abuddin, Metodologi Studi Islam, PT RajaGrafindo Persada: Jakarta.2011.





[2] Muhaimin, Kawasan dan Wawasan Studi Islam, (Jakarta : 2005), hlm. 12
[3] Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta : 2011), hlm. 46-47
[4] Muhaimin, Op.cit., hlm. 12-13
[5] Khoirudin Nasution, Pengantar Studi Islam, (Yogyakarta : 2009), hlm. 223-224
[7] Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta : 2008), hlm. 38

No comments:

Post a Comment