Monday, November 2, 2015

ULUMUL QUR'AN : FAWATIH AS-SUWAR

FAWATIH AS-SUWAR
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah                     : Ulumul Qur’an
Dosen Pengampu             : Shobirin, S.ag, M.ag







Disusun Oleh :
Desvita Wijayangsi                            (1420210058)

 


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS JURUSAN SYARI’AH (EKONOMI SYARI’AH) TAHUN AKADEMIK
2014/2015


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Belajar Al-Quran telah banyak dilakukan oleh para ulama dan sarjana tempo dulu, termasuk para sahabat pada zaman Rasulullah saw. Hal itu tidak lepas dari disiplin dan keahlian yang dimiliki oleh mereka masing-masing. Ada yang mencoba mengelaborasi dan melakukan eksplorasi lewat perspektif keimanan historis, bahasa dan sastra, pengkodifikasian, kemu’jizatan penafsiran serta telaah kepada huruf-hurufnya.
Kondisi semacam itu bukan hanya merupakan  tanggung jawab seorang Muslim untuk memahami bahasa-bahasa agamanya. Tetapi sudah berkembang kepada nuansa lain yang menitikberatkan kepada studi yang bersifat ilmiah yang memberikan kontribusi dalam perkembangan pemikiran dalam dunia Islam. Kalangan sarjana Barat banyak yang melibatkan diri dalam pengkajian Al-Quran, dengan motivasi dan latar belakang kultural maupun intelektual yang berbeda-beda.
Al-Quran sebagaimana diketahui terdiri dari 114 surat, yang di awali dengan beberapa macam pembukaan (Fawatih Al-Suwar), di antara macam pembuka surat yang tetap aktual pembahasannya hingga sekarang ini huruf muqatha’ah. Menurut Watt, huruf-huruf yang terdiri dari huruf-huruf alphabet (hijaiyah) ini, selain mandiri juga mengadung banyak misterius, karena sampai saat ini belum ada pendapat yang dapat menjelaskan masalah itu secara memuaskan.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana pengertian Fawatih As-Suwar?
2.      Bagaimana macam-macam Fawatih As-Suwar?
[1]BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Fawatih As-Suwar
Menurut bahasa, fawatih adalah jama’ dari kata fatih atau fawatih yang berarti awalan/pembuka. Sedangkan suwar adalah jama’ dari kata surah yang berarti sekumpulan ayat-ayat Al-Qur’an yang diberi nama tertentu.
Jadi, fawatih as-suwar berarti beberapa pembuka dari surah-surah Al-Qur’an / beberapa macam awalan dari surah-surah Al-Qur’an. Sebab, seluruh surah Al-Qur’an yang berjumlah 114 buah itu dibuka dengan 10 pembukaan, dan tidak ada satu surahpun yang keluar dari 10 pembukaan itu. Dan tiap-tiap macam pembukaan itu mempunyai rahasia/hikmah sendiri-sendiri. Diantara pembukaan itu ada yang berbentuk al-muqatha’ah1, kata, maupun kalimat.
Istilah fawatih as-suwar sering dijumbuhkan orang dengan al-hurufull muqatha’ah. Diantaranya adalah Dr. Shubhi Ash-Shalih dalam kitabnya Mabahits Fi ‘Ulumil Qur’an. Karena itu, perlu ditegaskan bahwa fawatih as-suwar itu berbeda dengan hurufull muqatha’ah yang hanya mempunyai salah satu macam dari fawatih as-suwar yang ada 10 macam itu.2



B.     Macam-macam Fawatih As-Suwar
Menurut Imam Al-Qasthalani dalam kitabnya Lathaiful Iayarati,  fawatihush suwar dibedakan menjadi 10 macam, yaitu:
1.      Pembukaan dengan pujian kepada Allah SWT (Al-Istiftaahu Bits Tsanaa’i)
a.       Menetapkan sifat-sifat terpuji (Al-Itsbaabu Sifaatil Maddhi) dengan menggunakan:
1.       hamdalah, yang terdapat pada 5 surah, yaitu:
-          Surah Al-Fatihah  dengan lafal “ أَلْحَمْدُلِلَهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
-          Surah Al-An’am dengan lafal “ أَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ خَلَقَ السَّموَاتِ وَالأَرْضَ“
-          Surah Al-Kahfi dengan lafal  “ أَلحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ أَنْزَلَ عَلَى عَبْدِهِ الْكِتبَ”
-          Surah Saba’ dengan lafal  “أَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ لَهُ مَافِى السَّموَاتِ وَالأَرْضِ“
-          Surah Fathir dengan lafal “ أَلحَمْدُلَلّه الَّذِيْ فَاطِرِالسَّموَاتِ والْأَرْضَ “
2.       tabaaraka, yang terdapat dalam 2 surah, yaitu:
-          Surah Al-Furqan dengan lafal ” تَبَارَكَ الَّذيْ نَزَّلَ الْفُرْقأنَ عَلَى عَبْدِهِ”
-          Surah Al-Mulk dengan lafal” تَبَارَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْمُلْكُ “
b.      Mensucikan Allah SWT dari sifat-sifat negatif (Tanziihu ‘An Shifatin Nuqshaan) dengan menggunakan lafadz tasbih yang terdapat dalam 7 surah, yaitu:
-          Surah Al-Isra’ dengan lafal
سُبْحنَ الَّذِيْ اَسْرى بِعَبْدِهِ لَيْلًا                                            
“ maha suci Allah yang telah memperjalankan hambaNya pada suatu malam”.
-          Surah Al-A’la dengan lafal
سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الأَعْلىَ                                                    
“ sucikanlah nama Tuhanmu yang paling tinggi”.
-          Surah Al-Hadid dengan lafal
سَبَّحَ لِلهِ مَافِى السَّموَاتِ وَالأَرْضِ                                      
“ semua yang ada dilangit dan yang ada dibumi bertasbih pada Allah ( menyatakan kebesaran Allah”.
-          Surah Al-Hasyr dengan lafal
سَبَّحَ لِلهِ مافِى السَّموَاتِ وَمَا فِى الأَرْضِ                                     
“ telah bertasbih kepada Allah apa yang ada dilangit dan apa yang ada di bumi”.
-          Surah Al-Shaff dengan lafal
سَبَّحَ لِلهِ مَا فِى السَّموَاتِ وَمَا فِى اًلأَرْضِ                                      
“ telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada dilangit dan apa saja yang ada dibumi”.
-          Surah Al-Jum’ah dengan lafal
يُسَبِّحُ لِلهِ ما فِى السَّموَاتِ وَمَا فِى الأَرْضِ                                    
“ telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada dilangit dan apa saja yang ada dibumi”.
-          Surah Al-Taghabun dengan lafal
سَبِّحُ لِلهِ ما فِى السَّمواتِ وَما فِى الأَرْضِ                                     
“ telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada dilangit dan apa saja yang ada dibumi”.
2.      Pembukaan dengan huruf-huruf yang terputus-purus (Istiftaahu Bil Huruufi Al-Muqaththa’ati).
Pembukaan dengan huruf-huruf ini terdapat dalam 209 surah dengan memakai 14 huruf dengan tanpa diulang, yakni: hamzah, ha’, ro’, sin, shod, tho’, ‘ain, qaf, kaf, lam, mim, nun, ha’, ya’.
Pembukaan dengan huruf-huruf tersebut dalam pembukaan surah-surah Al-Qur’an disusun dalam 14 rangkaian, terdiri dari 5 kelompok, yaitu:
a.       Terdiri atas satu huruf, terdapat pada 3 tempat; Shad (surah Shad), Qaf (surah Qaf), dan Nun (surah Al-Qalam).
b.      Terdiri atas dua huruf, terdapat pada sembilan tempat; حم (Q.S. Al Mu’min, Q.S. As Sajdah, Q.S. Az Zuhruf, Q.S. Ad Duhkan, Q.S. Al Jatsiyah, dan Q.S. Al Ahqaf); طه (Q.S. Thaha); طس (Q.S. An Naml); dan يس (Q.S. Yaasin).
c.       Terdiri atas tiga huruf, terdapat pada tiga belas tempat; الم (Q.S. Al Baqoroh, Q.S. Ali Imron, Q.S. Ar Rum, Q.S. Lukman, dan Q.S. Sajdah); الر (Q.S. Yunus, Q.S. Hud, Q.S. Ibrahim, Q.S. Yusuf, dan Q.S. Al Hijr); dan طسم (Q.S. Al Qoshosh dan Q.S. As Syu’ara).
d.      Terdiri atas empat huruf, terdapat pada dua tempat; yakni المر (Q.S. Ar Ra’du) dan المص (Q.S. Al A’raf).
e.       Terdapat atas lima huruf, terdapat pada dua tempat; كهيعص (Q.S. Maryam) dan حم عسق (Q.S. As Syu’ra).
3.      Pembukaan dengan Nida’/panggilan (Al-Istiftaahu Bin Nidaa’).
a.       Nida untuk Nabi يا أيها النبي, yang terdapat dalam Q.S. Al Ahzab, At Tahrim dan At Thalaq. ياأيها المزمل  dalam Q.S. al Muzammil dan   ياأيها المدثر  dalam Q.S. Al Mudatsir.
b.      Nida untuk kaum mukminin dengan lafadz ياأيها الذين امنوا terdapat dalam Q.S. Al Maidah, Q.S. Al Mumtahanah dan Al Hujurat.
c.       Nida untuk umat manusia ياأيها الناس terdapat dalam Q.S. An Nisa dan Q.S. Al Hajj.
4.      Pembukaan dengan Jumlah Khabariyah (Al-Istiftaahu Bil Jumalil Khabariyyati).
Jumlah khabariyah dalam pembukaan surat ada dua macam, yaitu :
a.        Jumlah Ismiyyah, terdapat 11 surat, yaitu:
-          Surah At-Taubah dengan lafal ” بَرَاءَةٌمِنَ اللّهِ وَرَسُوَلِهِ “
-          Surah An-Nur dengan lafal ” سُوْرَةٌ اَنْزَلْنهَا وَفَرَضْنهَا “
-          Surah Az-Zumar dengan lafal ” تَنْزِيْلُ الكِتبِ مِنَ اللّهِ العَزِيْزِالحَكيْمِ “
-          Surah Muhammad dengan lafal ” الَّذِيْنَ كَفَرُوَا وَصَدُّوْا عَنْ سَبِيْلِ اللّهِ “
-          Surah Al-Fath dengan lafal  ” إِنَّافَتَحْنَالَكَ فَتْحًا مُبِيْنًا “
-          Surah Ar-Rahman dengan lafal ” اَلرَّحْمنُ عَلَّمَ الٌقُرْانَ “
-          Surah Al-Haqqah dengan lafal ” الْحَآقَّةُ مَاالحَآقَّةُ “
-          Surah Nuh dengan lafal ” إِنَّااَرْسَلْنَانُوْحًاإِلَى قَوْمِهِ “
-          Surah Al-Qadr dengan lafal ” إِنَّااَنْزَلْنهُ فِى لَيْلَةِالقَدْرِ “
-          Surah Al-Qaqi’ah dengan lafal       ” أَالْقَارِعَةُ مَاالْقَارِعَةُ “
-          Surah Al-Kautsar dengan lafal” إِنآَاَعْطَيْنَاكَ الكَوْثَرَ “
b.      Jumlah Fi’liyyah, terdapat dalam 12 surat, yaitu :
-          Surah Al-Anfal dengan lafal ” يَسْئَلُوْنَكَ عَنِ الأَنْفالِ “
-          Surah An-Nahl dengan lafal ” أَتَى أَمْرُاللّهِ فَلَاتَسْتَعجِلُوْهُ “
-          Surah Al-Anbiya’ dengan lafal ” إِقْتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابُهُمْ “
-          Surah Al-Mu’minun dengan lafal ” قَدْاَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ “
-          Surah Al-Qamar dengan lafal ” إِقْتَرَبَتِ السَّاعَةُوَانْشَقَّ القَمَرُ “
-          Surah Al-Mujadilah dengan lafal ” قَدْسَمِعَ اللّهُ قَوْلَ الَّتِى تُجَادِلُكَ “
-          Surah Al-Ma’arij dengan lafal ” سَأَلَ سَآئِلٌ بِعَذَابٍ وَاقِعٍ “
-          Surah Al-Qiyamah dengan lafal ” لَآأُقْسِمُ بِيَوْمِ القِيَامَةِ “
-          Surah Al-Balad dengan lafal ” لَآأُقْسِمُ بِهذَالْبَلَدِ “
-          Surah Abas dengan lafal ” عَبَسَ وَتَوَلَّى “
-          Surah Al-Bayyinah dengan lafal ” لَمْ يَكُنِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْامِنْ أَهْلِ الكِتبِ وَالْمُشْرِكِيْنَ مُنْفَكِّيْنَ “
-          Surah At-Takatsur dengan lafal  ” اَلْهكُمُ الـتَّكَاثُرُ ”  
5.      Pembukaan dengan sumpah/qasam (Al-Istiftaahu Bil Qasami).
Terdapat dalam 15 surah, yaitu:
a.       Sumpah dengan benda-benda angkasa, terdapat dalam 8 surah yaitu:
-          Surah Ash-Shaaffat dengan lafal ” وَالصَّفّتِ صَفَّا “
-          Surah An-Najm dengan lafal ” وَالنَّجْمِ إِذَا هَوَى “
-          Surah Al-Mursalaat dengan lafal  ” وَالْمُرْسَلتِ عُرْقًا “
-          Surah An-Nazi’at dengan lafal “وَالنَّزِعتِ غَرْقًا “
-          Surah Al-Buruj dengan lafal ” وَالسَّمَاءِذَاتِ البُرُوْجِ “
-          Surah Ath-Thariq dengan lafal ” وَالسَّمَاءِوَالطَّارِقِ “
-          Surah Al-Fajr dengan lafal ” وَالَفَجْرِوَلَيَالٍ عَشْرٍ “
-          Surah Asy-Syams dengan lafal ” وَالشَّمْسِ وَضُحهَا “
b.      Sumpah dengan benda-benda bawah, terdapat dalam 4 surah yaitu:
-          Surah Adz-Dzariyat dengan lafal  ” وَالذَّارِيتِ ذَرْوًا “
-          Surah Ath-Thur dengan lafal ” وَالطُّوْرِوَكِتبٍ مَسْطُزْرٍ “
-          Surah At-Tin dengan lafal ” وَالتِّيْنِ وَالزَّيْتُوْنِ “
-          Surah Al-‘Adiyat dengan lafal ” وَالْعدِيتِ ضَبْحًا “
c.       Sumpah dengan waktu, terdapat dalam 3 surah yaitu:
-          Surah Al-Lail dengan lafal ” وَالَّيْلِ أِذَايَغْشَى “
-          Surah Adh-Dhuha dengan lafal ” وَالضُّحَى “
-          Surah Al-‘Ashr dengan lafal ” وَالْعَصْرِ “
6.      Pembukaan dengan syarat (Al-Istiftaahu Bis-Syarthi).
Syarat-syarat yang dipakai Allah sebagai pembukaan surah-surah Al-Qur’an ada 2 macam dan digunakan dalam 7 surah, sebagai berikut:
a.       Syarat yang masuk pada jumlah ismiyah, dipakai diawal 3 surah diantaranya:
-          Surah At-Takwir dengan lafal ” إِذَالشَّمْسُ كُوِّرَتْ “
-          Surah Al-Infithar dengan lafal ” إِذَالشّمآءٌفَطَرَتْ “
-          Surah Al-Insyiqaq dengan lafal ” إْذَالسَّمآءٌانْشَقَّتْ “
b.      Syarat yang masuk pada jumlah fi’liyah, dipakai diawal 4 surah, diantaranya:
-          Surah Al-Waqi’ah dengan lafal ” إِذَا وَقَعَتِ الوَاقِعَةِ “
-          Surah Al-Munafiqun dengan lafal ” إِذَا جَاءَكَالمُنفِقُرْنَ “
-          Surah Az-Zalzalah dengan lafal ” إِذَازُلْزِلَتِ الأَرْضُ زُلْزَالَهَا “
-          Surah An-Nashr dengan lafal ” إِذَاجَاءَنَصْرُاللّهِ وَالْفَتْحِ “
7.      Pembukaan dengan fi’il amar (Al-Istiftaahu Bil Amri).
Ada 6 fi’il amar yang dipakai untuk membuka surah-surah al-Qur’an, yang terdiri dari 2 lafal dan digunakan untuk membuka 6 surah-surah sebagai berikut:
a.       Dengan fi’il Amar إِقْرَأْ  yang hanya untuk membuka satu surah yaitu Surah Al-‘Alaq.
b.      Dengan fi’il amar قُلْ, yang digunakan dalam 5 surah sebagai berikut:
-          Surah Al-Jinn dengan lafal ” قُلْ أُوْحِيَ إِلَيَّ أَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌمِنَ الجِنِّ “
-          Surah Al-Kafirun dengan lafal”قُلْ يآأَيُّهَاالكفِرُوْنَ ” 
-          Surah Al-Ikhlash dengan lafal ” قُلْ هُوَاللّهُ أَحَدٌ “
-          Surah Al-Falaq dengan lafal ” قُلْ أَعُوْذُبِرَبِّ الفَلَقِ “
-          Surah An-Nas dengan lafal ” قُلْأَعُوْذُبِرَبِّ النَّاسِ “
8.      Pembukaan dengan pertanyaan (Al-Istiftaahu Bil Istifhaami).
a.       Pertanyaan positif (Al-Istifhaamu Al-Muhiibiyyu), yaitu bentuk pertanyaan yang dengan kalimat positif yang tidak ada alat negatifnya. Terdapat dalam 4 surah yaitu:
-          Surah Ad-Dahru, dengan lafal:
” هَلْ أَتَى عَلَى الإِنْسَانِ حِيْنٌ مِنَ الدَّهْرِ ”                                    
 “ bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa”.
-          Surah An-Naba’, dengan lafal:
 ” عَمَّ يَتَسآءَلُوْنَ. عَنِالنَّبَإِالعَظِيْمِ ”                                                 
“ tentang apakah mereka saling bertanya-tanya. Tentang berita yang besar”.
-          Surah Al-Ghasyiyyah, dengan lafal:
” هَلْ أَتكَ حَدَيْثُ مُوْسَى ”                                                
 “ sudah datangkah kepadamu berita (tentang) hari pembalasan”.
-          Surah Al-Ma’un, dengan lafal:
 ” أَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِ ”                               
“ tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama”.
b.      Pertanyaan negatif, yaitu pertanyaan yang dalam kalimat negatif. Diantaranya:
-          Surah al-Insyirah dengan lafal ” أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرْكَ “
-          Surah Al-Fiil dengan lafal ” أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحبِ الفِيْلِ “
9.      Pembukaan dengan do’a (Al-Istiftaahu Bid Du’aai).
a.       Do’a atau harapan yang berbentuk kata benda (Ad-Du’aaul Ismiyyu)ada di 2 surat yaitu:
-          Surah Al-Muthaffifin, dengan lafal:
“وَيْلٌ لِلْمُطَفِّفِّيْنَ ”                                             
 “ kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang”.
-          Surah Al-Humazah, dengan lafal:
” وَيْلٌ لِكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَ ةٌ “
 “ kecelakaan bagi setiap pengumpat lagi pencela
b.      Do’a atau harapan yang berbentuk kata kerja (Ad-Du’aaul Fi’liyu) membuka satu surah saja yaitu surah Al-Lahab   ” تَبَّــتْ يَدَاأَبِى لَهَبٍ وَتَبَّ “
10.  Pembukaan dengan alasan (Al-Istiftaahu Bit-Ta’lili).
Hanya terdapat dalam surah Al-Quraisy, dengan lafal:
” لإِيْلفِ قُرَيْشٍ ”                                                        
 “karena kebiasaan orang-orang Quraisy”


BAB III
SIMPULAN

Menurut bahasa, fawatih adalah jama’ dari kata fatih atau fawatih yang berarti awalan/pembuka. Sedangkan suwar adalah jama’ dari kata surah yang berarti sekumpulan ayat-ayat Al-Qur’an yang diberi nama tertentu. Jadi, fawatih as-suwar berarti beberapa pembuka dari surah-surah Al-Qur’an / beberapa macam awalan dari surah-surah Al-Qur’an.
Menurut Imam Al-Qasthalani dalam kitabnya Lathaiful Iayarati,  fawatihush suwar dibedakan menjadi 10 macam, yaitu: pembukaan dengan pujian kepada Allah SWT, pembukaan dengan huruf-huruf yang terputus-purus, pembukaan dengan Nida’/panggilan, pembukaan dengan Jumlah Khabariyah, pembukaan dengan sumpah/qasam, pembukaan dengan syarat, pembukaan dengan fi’il amar, pembukaan dengan pertanyaan, pembukaan dengan do’a, dan pembukaan dengan alasan.









DAFTAR PUSTAKA

Rosihon Anwar, Ulumul Qur’an, Pustaka Setia, Bandung, 2013.
Teuku Muh. Hasbi Ash-Shiddieqy, Ilmu-ilmu Al-Qur’an(Ulum Al-Quran), Pustaka Rizki Putra, Semarang, 2013.
Abu Djalal, Ulumul Qur’an,  Dunia Ilmu, Surabaya, 2012.
Acep Hermawan, Ulumul Qur’an, Rosda, Bandung, 2011.




[1] al-muqatha’ah adalah huruf-huruf yang terpisah dalam Al-Qur’an.
2Prof. Dr. H. Abdul Djalal, Ulumul Qur’an, Dunia Ilmu;Surabaya, 2012, hlm. 168.

No comments:

Post a Comment